Sensasi Wisata Bawah Air di Umbul Ponggok

"Teh Dewi sudah sampai Solo?" Adikku yang sedang kuliah S3 di Bandung mengirimkan chat di WhatsApp.

Aku yang baru saja masuk duduk manis di lobby Musafir Guest House (MGH) Solo langsung membalas dengan emoji jempol dan senyum lebar.

"Alhamdulillah."

Solo memang kota yang selalu bikin aku kangen hehehe ... Selain kulinernya yang juara, banyak sekali destinasi wisata yang bikin happy dan kepingin balik lagi mengunjunginya.

Aku mau cerita pengalaman saat mengajak anak-anak berlibur ke Umbul Ponggok. Ada apa di sana? Mengapa viral sebagai tempat wisata yang diburu oleh para pencinta foto instagramable?

Mas, anakku kedua senang sekali diajak berkunjung ke Umbul Ponggok saat liburan sekolah. Sebelumnya kami tidak tahu kalau tempat ini sangat ramai. Sempat terbersit di pikiranku, "Ah kan tempatnya di desa, paling juga sepi-sepi saja."

Ternyata, berjejer mobil dengan plat beragam, B, D, F, AD, AB, H, L, bahkan ada BM dan BE. Wah, begitu menarik rupanya tempat ini hahaha ... "Kemana aja atuh Teh Dewi nih?"

Bersyukur kami bisa mendapatkan tempat parkir dan membeli tiket masuk. Kolam air yang luas sekali. Bening airnya dan sungguh menggoda untuk segera nyemplung dan menikmati sensasi atraksi keren di dalamnya.

Uniknya dasar kolam bukan dari keramik, tapi dari pasir dan bebatuan alam. Ada ribuan ikan air tawar yang dapat mempercantik kolam. Jenis ikan ada nila, bawal, mujair, ikan mas bahkan ikan lele. Inovasi dari kolam umbul ini adalah snorkling, diving dan foto underwater. Properti yang disiapkan ada kursi, meja, bendera merah putih, motor, sepeda onthel, becak, dan jetski di dalam kolam.

Pengunjung bisa berinteraksi dengan ikan-ikan yang jinak sambil berfoto dengan properti. Pemandu wisata akan mengambil foto dari berbagai sisi hingga menghasilkan foto terbaik. Harga yang ditawarkan untuk fasilitas tersebut masih tergolong murah meriah.

Bendera merah putih berkibar di dalam air. Sumber dokpri.

Kolam seluas  70 x 40 meter persegi digunakan juga untuk instalasi PDAM. Sumber mata air alami mengalir sepanjang tahun. K-Ners bisa belajar sejarah juga loh di Umbul Ponggok. Sejak abad 8-9 Masehi umbul ini sudah dibangun. Buktinya adalah ada batu Yoni dan sebuah arca di pekarangan warga yang berada sebelah utara umbul.  Sedangkan pada masa penjajahan Belanda / kolonial, air dari umbul ini digunakan untuk reservoir pabrik gula Ponggok.

Pengunjung bisa juga berenang sepuasnya. Jika lapar dan haus, tenang saja ... Kios kuliner berjejer sepanjang sisi kolam. Aku menikmati teh manis hangat dan soto yang sedap. Anakku aji mumpung nih gak dilarang membeli mie instan dengan telor ceplok yang nikmat. Ada juga kudapan seperti pisang goreng dan tempe mendoan.

Aku berharap agar pengelola tetap menjaga Umbul Ponggok tidak berubah sebagai sumber mata air yang bersih. Walau pun dijadikan tempat wisata, tetap saja harus ada aturan yang ketat, seperti tidak membuang sampah sembarangan atau bahan / zat berbahaya. 

Setelah puas bermain di Umbul Ponggok, aku kembali ke tempat menginap di MGH. Tempat ini dulu adalah rumah Eyang. Kini setelah direvitalisasi jadilah sebuah guest house dengan tetap mempertahankan rumah asli dan menambah kamar baru di halaman belakang. 

Artikel lengkapnya di baca di sini.

Oya, kalau sedang berkunjung ke Solo jangan lupa berburu kuliner ya. Aku suka nasi liwet, pecel pincuk, serabi notosuman, es dawet telasih, bubur lemu, kue lekker, dan cabuk rambak. Selain itu segala masakan kambing juga jadi favoritku, seperti tengkleng, gule, sate buntel, dan tongseng.