Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Fatalnya Pembunuhan karena Dengki dan Iri Hati

15 Desember 2020   09:55 Diperbarui: 15 Desember 2020   09:59 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dilubuk hati yang terdalam aku getir menulis judul ini. Berkali terhenti kala hendak menarikan jemari di atas tuts laptop. 

Namun berita pagi tadi yang diputar suami di laptopnya tentang pembunuhan anak terhadap orangtua dan keluarganya. Juga tentang penembakan enam warga sipil oleh aparat kepolisian di tol Jakarta-Cikampek. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka dan prihatin yang mendalam atas semua kejadian tersebut. 

Demikian latar mengapa aku sangat ingin menuliskannya di sini.

Sejenak aku temani anakku bungsu menghafal beberapa ayat dalam surat Al Maidah. Setelah dia setoran kepada ustadzahnya, aku membaca terjemah ayat dan keterangan tentang dosa pembunuhan. 

Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 27 - 28. 'Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak di terima. Dia (Qabil) berkata : "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata : "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa". "Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah Tuhan seluruh Alam".

Allah Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar menjelaskan fatalnya akibat kedengkian, hasad, dan kedzaliman dalam kisah dua putra Nabi Adam As. Menurut pendapat jumhur ulama yaitu Qabil dan Habil yang salah satunya memusuhi yang lainnya lalu membunuh akibat kedengkian dan iri hati.

Membaca dialog antara Qabil dan Habil dalam dua ayat di atas. dapat disaksikan bahwa Qabil sedemikian dengki kepada saudaranya sendiri. Tak peduli dia anak seorang Nabi yang telah menjelaskan secara langsung aturan dari Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana. Qabil harus menikah dengan saudara perempuan kembarannya Habil. Sedangkan Habil menikah dengan saudara perempuan kembarannya Qabil.

Qabil menentang perintah tersebut. Iri hati karena pasangannya tidak cantik menurut versi dirinya. Nabi Adam As pun memberi syarat untuk berkurban. Tapi Qabil yang memang berhati kotor berkurban dengan kambing kurus. Sedang Habil mengurbankan kambing terbaiknya. Gemuk dan sehat. Kurban Habil di terima, yang berakibat keinginan Qabil tak bisa dipenuhi untuk menikah dengan saudara kembarnya sendiri yang menurut versinya lebih cantik. Duuuhhhh ... Makin benci saja Qabil kepada Habil.

Terucaplah kata-kata : "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Ini pembunuhan berencana.

Habil mendengar perkataan saudaranya. Tapi dibalas dengan berkata : "Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu".

Mengapa Habil berkata demikian di tengah suasana genting dan mengancam jiwanya ? Ya ... Ternyata Habil memiliki keteguhan hati. Habil tidak membenci saudaranya dan tidak ingin berbuat dzalim kepada Qabil. Habil berkata : "Aku takut kepada Allah Tuhan seluruh alam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun