3. Saya memilih tolak angin sebab "aman"
Kategori "aman" sekarang tak hanya tentang efek samping. Kesadaran masyarakat mulai meingkat diikuti dengan kebijakan pemerintah yang mulai gencar "ketat bersyarat" mengenai perijinan obat yang beredar.
K : Kemasan, L : Label , I : izin BPOM, K : Kadaluwarsa.
KLIK adalah beberapa hal  yang harus Saya lakukan saat membeli Tolak Angin. Soal kemasan dan label tentunya tak diragukan, sebab stake holder tolak angin dari perusahaan jamu Sido Muncul sejak 1951 ...duuh saya belum lahir euy...
POM TR 132 672 33 tertulis lengkap sebagai no izin edar BPOM untuk Tolak Angin, hehe kebetulan yang saya konsumsi ini tolak angin bebas gula.. buat anda yang mengurangi konsumsi gula bisa pilih yang ini.
Untuk kadaluwarsa, kita ya guys yang harus "cerdas" supaya tak asal taruh keranjang saat berbelanja.
4. Sensasi rasa mint-nya nyaman banget ditenggorokan saya
Udara dingin sedang melanda Indonesia, cuaca berubah-ubah, dan extreme, serta debu yang bebas berterbangan seringkali membuat  "gatal tenggorokan" atau pernapasan terganggu.
Saya selalu sedia air mineral di dalam ransel saya, didampingi Tolak angin tentunya. Kandungan mint pada Tolak Angin memberikan sensasi hangat , dan meredakan tenggorokan gatal yang rasanya ingin saya garuk dengan garpu hahaha...Gejala flue ringan pun hilang seketika, dan kala bangun tidur badan jadi fresh serta lebih segar.Â
Cengkeh dipadu dengan madu dalam formulanya pun tak ketinggalan memberikan stamina pada tubuh supaya lebih fresh.
Gejala masuk angin, hempaasssskaaan...