Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makan vs Rasa Lapar yang Kadang Salah Kaprah

29 April 2018   15:50 Diperbarui: 29 April 2018   22:56 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersahabat dengan rasa lapar, terdengar sangat aneh apalagi kalau posisi siang hari dibawah terik matahari dan aktivitas kita  berlebih, tentu saja energy terkuras habis bukan? 

Awal mula inspirasi ini tersirat ketika saya sedang melakukan tes GDS (Gula Darah Sewaktu) di apotek area kawasan Bantul, kala itu hasil test GDS saya adalah 88 mg/dl (normalnya 70-200 mg/dl). Apotekernya berkata bahwa komposisi darah saya terlalu encer dan diminta untuk makan makanan atau minuman yang manis manis...dikeroyok semut donk nanti hehe.

Dari anjuran tersebut saya bertanya-tanya dalam benak saya, penderita obesitas itu kan karena banyak makan kemudian GDS nya pasti kebanyakan tinggi serta terserang risiko diabetesnya lebih tinggi, yang jadi pertanyaan "Sensasi rasa lapar mereka itu seperti apa ya guys?" hehehe kok kelihatannya nasi sebakul aja kurang kecuali yang mengalami kelainan tertentu, namun kali ini kita belum bahas itu ya guys.

Saya akan share mengenai bagaimana mengenali rasa lapar kita guys, lho rasa lapar kok dikenali hehehe, tak kenal maka tak sayang. Mengenali rasa lapar itu berfungsi kita bisa kenal dengan tubuh kita guys sehingga kita tau asupan gizi yang harus kita konsumsi, apakah kita benar benar dalam kondisi deficit energy atau kita hanya tergoda pada presepsi kerja otak seperti ketika kita melihat makanan lezat, menarik dan kesukaan.

Makan sebenarnya adalah aktivitas yang hampir dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup guys, tentunya untuk bertahan hidup. Ironisnya, ketika terjadi overeating kemudian berat badan melonjak drastis, dan mengacu pada obesitas, hal ini terjadi di beberapa kawasan Negara Industri terutama Amerika dimana data menyebutkan konsumsi kalori di Amerika mencapai 3800 kalori/hari dua kali lipat dari kebutuhan normalnya (Kopelman,2000), itu per orang ya guys.

Doc Faque
Doc Faque
Energi diberikan tubuh dalam tiga bentuk yakni lipid, asam amino, glukosa sedangkan energy yang disimpan di dalam tubuh adalah berupa lemak, glikogen, dan protein. Nah, kebanyakan cadangan energy tubuh disimpan dalam bentuk lemak dan sedikit yang disimpan dalam bentuk glikogen atau protein. Lalu kenapa sih berat tubuh bisa naik? 

Saya dan anda nampaknya setuju bila saya utarakan bahwa rasa lapar dan makan timbul atau muncul terpicu oleh pasokan energi anjlok dibawah tingkat optimal yang ditetapkan ya kita sebut saja dengan set point. 

Kita selama ini hanya memahami bahwa makan hanya merupakan cara untuk memberi pasokan kepada tubuh dengan jumlah yang tepat. Seharusnya jika asumsi kita berjalan dengan sistim yang baik maka tidak akan terjadi gangguan makan yang dewasa ini banyak terjadi. Munculnya gangguan makan ini disebabkan respon sensasi makan diatur dengan cara yang lain. 

Setiap orang memiliki kemampuan untuk memilih tipe rasa tertentu baik itu manis, asin, pedas pahit dan sebagainya. Seekor tikus mampu memilih makanan yang sesuai sesuai dengan endusan hidungnya mana yang cocok untuk nutrient dalam tubuhnya. 

Jika saja kita mampu mencontoh apa yang dilakukan oleh salah satu hewan mamalia tersebut maka hidup kita akan lebih sehat namun ada hal mempengaruhi kita untuk memilih makanan yang dimakan dan menanggapi rasa lapar, antara lain adalah sebagai berikut :

  • Pertama teori set point tadi dapat terbantahkan karena adanya budaya yang sudah ditanamkan oleh nenek moyang kita bawasannya untuk bertahan hidup kita harus banyak makan, banyak dalam arti kuantitas tapi terkadang mereka tidak memperhatikan kualitas nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Sebaliknya, upaya untuk mendapatkan set point yang diarahkan pada diet sehat melalui konsumsi jus, buah atau vitamin lainnya dan cara penanaman yang lebih baik juga tidak berhasil sebab banyaknya makanan cepat saji yang lebih mudah dikonsumsi serta didapatkan didaerah sekitarnya, hal ini juga mengacu pada tingkat laba pada industry produksi makanan tertentu yang menyebabkan tingginya target pemasaran produk yang mengarah ke banyaknya konsumen atau pembeli, padahal produk ini bahan alami nya sudah diextrac dan vitaminnya sudah hilang karena proses pengawetan dan sebagainya.
  • Kemudian, ketika kita menyajikan sebuah salad yang hanya dibubui lada maka itu akan kalah dengan adanya potongan bebek goreng dengan sambal trasi, sebab kita terkadang terpengaruh dengan rasa, warna dan bau. Andai saja kerja otak kita bisa kita kendalikan kemungkinan besar kita dapat mengontrol dan mengubah presepsi otak terhadap sesuatu.

Saya akan membahas beberapa fase metabolisme tubuh, supaya nanti kita dapat mengenali bagaimana sih menyikapi rasa lapar dan kapan sih makan yang tepat supaya tidak overeating dan tubuh sehat? Ini dia guys :

Doc.satujam
Doc.satujam
  • Fase sefalik, merupakan sebuah fase dimana kita mulai dengan melihat, mencium bau atau bahkan memikirkan tentang makanan. Nah fase ini akan berakhir ketika kita sudah makan guys yakni ketika makanan sari-sari nya mulai diserap ke dalam aliran darah.
  • Fase absortip , ini adalah fase dimana makanan sudah diserap oleh tubuh dan kebutuhan energy tubuh terpenuhi.
  • Fase puasa , nah fase ini fase ramadhan heheha maksudnya puasa guys, dimana tubuh memenuhi energy tubuh kita dengan cadangan makanan yang disimpan oleh tubuh dan memenuhi kebutuhan energy segera.

Nah, guys sudah tau ya ketiga fasenya sekarang kita pahami nih , dimana letak kesalahan kita memahami konsep lapar dan makan. Penambahan berat badan yang cepat terjadi karena orang biasanya melompat dari fase absortip ke fase sefalik selanjutnya, dan fase apa yang hilang hayo?? 

Fase puasa guys hehe, jadi ternyata fase puasa yang dimaksud disini adalah saat kita sudah makan siang kemudian satu jam atau dua jam selanjutnya pengosongan lambung mulai terjadi sehingga kita merasakan sensasi perut "melilit" kita selalu salah kaprah mengisinya dengan cemilan dengan berbagai dalil kesehatan hahahaha termasuk saya juga sih. 

Padahal seharusnya memang di masa tersebut kita harus melewati fase puasa eitssss tapi ini juga harus diimbangi dengan konsumsi makanan dan minuman sehat ya guys bukan asal-asalan. Intinya guys untuk hidup sehat kita harus disiplin terhadap diri sendiri, kita tidak bisa digurui oleh orang lain, jika kita tidak punya kemauan.

Baiklah guys, dari artikel saya ini semoga kalian mendapatkan pencerahan setelah lama tersesat di dunia diet ala kekurusan dan membuat ente sakit, jadi diet yang benar dimulai dari mengenali kebutuhan tubuh, bukan terus gak makan sama sekali guys itu namanya bunuh diri. 

Selamat mencoba ya guys, next artikel mungkin kita akan bahas mengenai diet sehat alias menunya , ini pasti ditunggu ya khususnya untuk para ladies hehehehe. Semoga saya bisa berbagi ilmu ya guys dan tidak menyesatkan hihihihihi.

Present by Dewi Krisna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun