Secara umum, sate bandeng adalah makanan khas Banten yang berasal dari lingkungan Keraton pada masa Sultan Hasanuddin. Sate bandeng juga makanan yang kaya akan sejarah dan manfaat kesehatan, serta menjadi salah satu ikon kuliner Banten yang patut dicoba.
  Sate bandeng diperkenankan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun (1552-1570) di Kesultanan Banten pada abad ke-16. Pada saat itu, ikan bandeng sangat melimpah di Banten. Awalnya, sate bandeng dibuat karena Sultan menginginkan hidangan dari ikan bandeng, tetapi karena dirinya yang banyak menjadi kendala. Juru masak istana kemudian menemukan cara untuk menghilangkan duri dengan menghancurkan daging bandeng hingga lunak, lalu memisahkan daging dan durinya, kemudian daging bandeng yang sudah dihancurkan diberikan bumbu rempahan istimewa dan dimasukkan kembali kedalam kulis ikan sebelum di bakar.
  Sate bandeng biasanya disajikan dalam berbagai acara-acara besar, seperti acara keagamaan, pernikahan, acara kebudayaan, dan perayaan ulang tahun. Sate bandeng menjadi salah satu oleh-oleh khas yang populer di Banten yang ada sejak tahun 1970-an.
  Bahan masakan sate bandeng untuk 4-5 porsi pada umumnya bahan utama dan bumbu-bumbunya sebagai berikut :
Siapkan :
•2 ekor ikan bandeng ukuran sedang sekitar 500-600 gram per ekor
•1 sendok makan jeruk nipis, dan 1 sendok teh garam
•6 butir bawang merah
•4 siung bawang putih
•4 buah cabai merah kering (boleh tambah untuk rasa lebih pedas)