Mohon tunggu...
Dewi Fitriyanti S
Dewi Fitriyanti S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY

Senang berkecimpung di dunia sastra dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Anggota KKN Gema Pelita Nusantara UMY Terpaksa Olahraga Malam karena Babi

12 Maret 2022   19:12 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:55 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota KKN Mandiri Gema Pelita Nusantara UMY/dokpri

Beberapa waktu lalu, lagu yang dipopulerkan oleh salah satu penyanyi Indonesia dengan judul ‘Mendung Tanpo Udan' populer dimedia sosial. Saking populernya, boyband asal Korea bernama NCT Dream bahkan membuat cover dance lagu ini. Lagu ini berisi tentang harapan anak muda yang ingin berumah tangga. Untuk menjalani kehidupan rumah tangga, salah satu hal yang harus diasah adalah kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat.

Kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat dapat diasah melalui kegiatan KKN. KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Beberapa universitas mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan KKN. Salah satu universitas yang mewajibkan KKN adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang pada tahun 2021 lalu dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik Se-Indonesia dalam bidang Kemahasiswaan. Di UMY sendiri terdapat berbagai jenis KKN diantaranya yaitu KKN Reguler, KKN Mubaligh Hijrah, KKN Mandiri, dan lain-lain.

Pada Agustus-September tahun 2021 lalu, saya bersama 17 rekan mahasiswa UMY lainnya mengikuti KKN Mandiri di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Komunitas KKN Mandiri yang saya ikuti bernama Gema Pelita Nusantara (GPN) dengan lokasi pengabdian di Ujong Kareung, Sabang, Aceh. Ujong Kareung merupakan sebuah desa kecil yang memiliki pesona alam indah. Destinasi utama di desa ini adalah pantai yang penuh dengan batuan karang besar dipesisirnya. Susunan batuan karang yang besar dipantai ini menjadi keunikan tersendiri. Selain itu, birunya langit, jernihnya air, putihnya pasir, dan ikan dengan berbagai corak yang sesekali muncul juga dapat memanjakan mata pengunjung yang datang ke pantai Ujong Kareung.

Pantai Ujong Kareung, Sabang, Aceh penuh dengan batuan karang besar/dokpri
Pantai Ujong Kareung, Sabang, Aceh penuh dengan batuan karang besar/dokpri

Di desa Ujong Kareung, anggota KKN GPN menginap didua posko. Posko dipisah berdasarkan jenis kelamin. Posko putra berada dipinggir jalan utama desa. Sedangkan posko putri berada disamping hutan yang terletak di daerah rendah, sekitar 300 m dari posko putra. Jalan yang menghubungkan kedua posko adalah turunan yang penuh dengan kerikil berbagai ukuran. Karena kondisi jalan yang licin, jatuh menjadi hal yang biasa terjadi. Anggota KKN GPN puta harus melewati turunan pada jam makan karena dapur dan tempat makan berada di daerah rendah, dekat posko putri.  Anggota putra mengaku bahwa setelah makan dan kembali ke posko, mereka merasa lapar lagi karena kondisi jalan. Sehingga stok makanan seperti mie instan dan sereal menjadi hal penting yang harus disediakan diposko putra.

Berbeda dengan posko putra yang berada didekat jalan raya, posko putri berada disamping hutan. Berbagai hewan liar dari hutan tidak jarang berada mendatangi area posko putri. Salah satu hewan liar tersebut adalah kawanan monyet yang naik ke atas genting hingga menimbulkan suara berisik, bahkan beberapa kali masuk ke dalam posko putri. Terdapat pula sapi yang sering buang hajat di teras posko putri sehingga menimbulkan aroma mengganggu. Selain itu, ada pula babi hutan yang keberadaannya membuat mahasiswa KKN terganggu.

Babi hutan biasa muncul pada malam hari (sumber : alamendah.org)
Babi hutan biasa muncul pada malam hari (sumber : alamendah.org)

Tubuh babi hutan yang besar dengan warna hitam membuat mahasiswa KKN GPN lari ketakutan. Babi hutan biasanya muncul sekitar pukul enam pagi dan malam hari. Munculnya babi hutan biasanya terjadi dimomen ketika mahasiswa KKN GPN sedang berkumpul untuk makan malam bersama di lapangan rumput. Lapangan rumput tersebut penuh dengan pohon kelapa. Hanya ada gazebo dan satu rumah milik warga yang dapurnya digunakan untuk masak bersama didekat lapangan. Kondisi lapangan yang luas, kurang pencahayaan, dan jauh dari kumpulan rumah warga membuat babi sering berkeliaran pada malam hari. Jika babi hutan muncul, maka mahasiswa KKN GPN terpaksa melakukan olahraga lari pada malam hari untuk menghindar dari kejaran babi. Bagi saya, dikejar babi menjadi pengalaman pemicu adrenalin yang mengesankan selama mengikuti kegiatan KKN.

Selama sebulan lebih melakukan KKN dan sering lari pada malam hari karena kejaran babi, anggota KKN GPN menjalankan berbagai program kerja. Diantara program tersebut adalah mendekorasi Rumah Baca untuk menambah literasi bacaan anak desa, membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk mengembangkan potensi wisata desa, mengelola dan menghidupkan sanggar seni sebagai wadah untuk belajar seni, mengadakan program Gema Kampung Bahasa dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar bahasa Inggris, dan lain-lain. Tidak hanya diusulkan oleh mahasiswa KKN saja, beberapa kegiatan program kerja lain juga diusulkan oleh masyarakat Ujong Kareung seperti memperbaiki jalan desa dan membuat bubur syura saat 1 Muharram atau tahun baru Islam.

Rumah Baca yang dibangun  KKN Gema Pelita Nusantara
Rumah Baca yang dibangun  KKN Gema Pelita Nusantara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun