Pernah berdiri di pinggir jalan lalu mendengar sound horeg datang dari kejauhan? Mula-mula bass terasa sedikit lebih "tinggi", lalu tepat saat truk melintas suaranya jadi "wow", dan beberapa detik kemudian nadanya seolah menurun. Bukan telinga kamu yang berhalusinasi itu Efek Doppler. Secara sederhana, gelombang bunyi dari speaker yang bergerak mendekat ke kita menjadi lebih rapat sehingga pitch terdengar naik; ketika menjauh, gelombangnya meregang sehingga pitch terdengar turun. Pada rig horeg yang dominan frekuensi rendah, pergeserannya kecil tapi cukup untuk bikin sensasi "naik-turun" yang khas saat konvoi lewat.
Fenomena Fisika di Balik Sound Horeg
Sound Horeg merupakan gelombang suara, yaitu gelombang mekanik yang merambat melalui udara. Suara terdiri dari frekuensi dan amplitudo. Frekuensi menentukan tinggi rendahnya nada, sementara amplitudo menentukan besar kecilnya suara. Gelombang dengan amplitudo besar menghasilkan suara keras, yang berarti energi yang dibawa juga besar.
Pada fenomena Sound Horeg, Efek Doppler dapat diamati ketika sumber suara Sound Horeg bergerak relatif terhadap pendengar, misalnya pada saat pengeras suara yang mengeluarkan suara keras tersebut berpindah tempat atau pendengar bergerak mendekati atau menjauhi sumber suara. Hal ini menyebabkan frekuensi suara yang diterima oleh pendengar berubah-ubah, membuat suara Sound Horeg terasa dinamis dan lebih mengganggu.Â
Rumus Efek Doppler yang menjelaskan perubahan frekuensi ini adalah:
Keterangan :
Fenomena efek Doppler pada Sound Horeg terjadi ketika sumber suara Sound Horeg, seperti pengerasan suara besar yang dipasang pada kendaraan atau di lokasi konser yang bergerak, mendekati atau menjauh dari pendengar. Pada saat sumber suara tersebut bergerak mendekat, gelombang suara yang dipancarkan menjadi lebih rapat, sehingga frekuensi suara yang diterima oleh pendengar menjadi lebih tinggi dan nada suara terdengar lebih tajam dan "menghentak". Sebaliknya, ketika sumber suara menjauh, gelombang suara menjadi lebih renggang, frekuensi yang diterima pendengar menurun, dan nada suara terdengar lebih rendah.
Efek ini makin menarik ketika masuk ke "ekosistem jalanan" yang penuh pantulan. Bangunan, dinding, dan permukaan keras memantulkan suara, membentuk interferensi sehingga ada titik yang terdengar makin kencang dan ada yang justru "bolong" (lembut) akibat pertemuan gelombang yang saling menguatkan atau melemahkan. Ditambah lagi, bass berfrekuensi rendah lebih "bandel" merambat jauh karena redaman udara kecil  jadi meski truk sudah lewat, sensasi gumaman bass kadang masih terasa beberapa saat. Dari sisi intensitas, jarak juga memegang peran penting kira-kira berlaku hukum kuadrat terbalik menjauh dua kali lipat bisa memangkas sekitar 6 dB. Artinya, mundur beberapa meter saja bisa membuat telinga jauh lebih nyaman tanpa mengorbankan pengalaman mendengar.