ODOA DAY-3
Menjadi pendidik atau guru buat anak-anak adalah salah suatu peran penting kita sebagai seorang ibu. Kebahagiaan yang bersifat batiniah, yang akan sulit dinilai oleh apa pun. Membuat anak dari tidak tahu menjadi tahu, yang tahu semakin tahu adalah hal yang paling membahagiakan. Menanamkan norma-norma yang baik, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, dan mampu membuat anak lebih dekat dengan Tuhannya. Hal itu akan menumbuhkan rasa optimis pada diri kita sebagai seorang ibu.
Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, kalimat hikmah yang amat sering kita dengar. Bahkan seorang ibu sejatinya adalah ,"sekolah utama" bagi anak-anaknya. Jika ada seseorang menjadi guru, ilmuwan, tokoh ternama, bahkan presiden sekalipun, maka lihatlah ibu mereka.
Dalam sebuah kutipan dikatakan, " Layaknya sekolah, ibu sejatinya adalah "gudang ilmu", "pusat peradaban", dan "wadah" yang menghimpun sifat-sifat akhlak mulia. Hanya dari "sekolah" semacam inilah lahir anak-anak yang saleh, cerdas, alim, dan berakhlak mulia, memiliki semangat juang yang tinggi dan seluruh sifat-sifat agung manusia yang bertakwa." (dikutip dari Moeslem New)
Berikut ini beberapa hal yang perlu kita tanamkan dan lakukan sebelum berperan sebagai "sekolah" buat anak-anak kita, dengan harapan dapat menjadi modal dasar dalam melangkah.
1. Dasari dengan Cinta dan Kasih Sayang
Setiap orang yang melakukan segala hal dengan didasari rasa cinta pasti akan melakukannya dengan sepenuh hati dan segenap tenaga. Mereka akan rela berkorban. Sewajarnya seorang ibu, tentu sudah memiliki kedua rasa itu, apalagi dia yang mengandung, melahirkan dan mengurusnya. Berbekal dasar tersebut, maka sangat mudah untuk melanjutkannya dalam usaha mendidik putra-putri kita. Segala hal bila kita lakukan dengan dasar cinta dan kasih sayang, anak-anak kita pun akan merasakannya.
2. Dasari dengan Rasa Ikhlas
Keikhlasan juga merupakan modal utama dalam mendidik anak kita. Baik ikhlas dalam hal materi, tenaga, dan pikiran. Mendidik bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi justru penuh tantangan. Mendidik anak memerlukan banyak modal, termasuk modal materi. Tenaga dan pikiran dikerahkan untuk bisa menanamkan konsep pendidikan yang diinginkan. Semua itu, jika dilakukan dengan keikhlasan, akan menjadi sebuah pengorbanan dan merupakan bagian dari konsekuensi yang diambil sebagai investasi masa depan anak yang lebih baik.
3. Dasari dengan Komitmen yang Kuat
Mendidik anak-anak kita, apalagi menanamkan norma kebaikan kepadanya memerlukan komitmen yang kuat, dengan komitmen itu maka kita merasa bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak kita. Melakukan yang terbaik, selalu semangat, untuk bisa melahirkan generasi yang berilmu dan berakhlak.