Sains adalah salah satu materi pelajaran yang dekat dengan keseharian kita. Mempelajari sains secara tidak langsung akan banyak membuka rahasia tentang gejala-gejala alam yang terjadi di sekeliling kita.
Sebagai salah satu pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah, sains membuat siswa harus lebih mendalaminya. Berbagai teknik atau metode pembelajaran dilakukan, dari dataran teori maupun praktik, sehingga semakin memudahkan siswa dalam memahami sains.
Tantangannya kemudian adalah bagaimana membawa nuansa sains itu ke rumah. Hal ini sebagai upaya kesenimbangun dengan upaya yang dilakukan di sekolah. Dengan bersinerginya antara upaya yang dilakukan di sekolah dan di rumah, anak akan semakin gemar sains dan goal-nya adalah anak bisa mengaktualisasikan ilmu di dalam sains itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua, memotivasi anak gemar akan sains merupakan suatu tantangan tersendiri juga. Berikut tips-tips sederhana agar anak gemar sains.
1. Ajak Anak Sering Melakukan Eksperimen Sains
Mengajak anak untuk melakukan eksperimen sains akan membuat mereka menjadi lebih tertantang. Mereka bisa mengamati secara langsung perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara fisik maupun kimia.
Memulai eksperimen bisa dilakukan dari yang paling sederhana hingga kompleks. Misalnya, eksperimen balon ajaib yakni membuat balon dapat mengembang tanpa harus ditiup dengan hanya bantuan soda kue dan cairan cuka. Sambil mengamati reaksi dan perubahan yang terjadi, orang tua bisa menjelaskan prinsip kerja dan dasar penyebab perubahan itu terjadi. Sumber eksperimen bisa kita temukan dari buku-buku sains dan juga video-video sains yang ada di internet.
2. Buat Vlog dengan Konten Sains
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini  merupakan eranya digital. Zaman orang sedang gencar-gencarnya membuat konten yang divlogkan.
"Nah, untuk makin membangkitkan semangat anak, tidak ada salahnya mencoba membuat vlog bersama yang isinya tentang eksperimen sains." Libatkan anak di dalamnya, mulai dari persiapan, melakukan percobaan, editing video, sampai membagikannya dalam bentuk vlog di YouTube." Â Dengan kegiatan ini diharapkan anak akan makin termotivasi dan ikut andil dalam berbagi pesan kebaikan ke orang lain.
3. Fasilitasi Anak dengan Literasi Sains
Menyediakan segala sumber yang berkaitan dengan sains di rumah adalah tips berikutnya yang bisa dilakukan untuk menanamkan budaya sains pada anak. Misalnya mengoleksi buku-buku bertema sains dan mengumpulkan barang-barang bekas pakai yang bisa dijadikan sebagai alat dan bahan untuk eksperimen sains.
Lingkup rumah yang paling dekat dengan anak, apalagi di masa pandemi seperti ini, sangatlah memungkinkan menanamkan budaya sains itu di rumah.
4. Ajak Anak Bergabung di Klub Sains
Sekarang banyak klub-klub sains di luar sana. Walaupun pandemi seperti sekarang, kegiatannya tetap dilaksanakan secara virtual. Dengan cara ini, anak akan menemukan komunitas yang berisikan teman-teman sebayanya yang mempunyai minat yang sama terhadap Sains.
Anak juga makin bertambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan sainsnya karena mereka bisa berinteraksi secara langsung dengan para mentor yang membimbingnya.
5. Ikuti Berbagai Kompetisi Sains
Banyak kompetisi bertema sains yang diadakan di luar sana, baik berupa teori maupun praktik, yaitu eksperimen Sains. Contoh beberapa kompetisi sains adalah Olimpiade Science Kuark (OSK), Gramedia Science Olympic (GSO), Gramedia Sains Day, Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan masih banya lainnya. Kompetisi ini biasa diadakan setahun sekali.
Rajinlah mencari informasi, baik langsung maupun via internet atau media sosial, tentang pelaksanaannya. Jadi, kita bersama anak bisa lebih mempersiapkan diri. Mengikuti kompetisi sains tujuan utama adalah agar anak makin percaya diri akan kemampuannya di bidang sains.
Itu tadi beberapa tips sederhana yang dapat kita coba untuk memotivasi anak agar gemar akan sains. Silakan bapak/ibu mencobanya.
Dengan jiwa sains yang dimiliki anak, diharapkan akan membuat anak menjadi lebih memiliki sifat naturalis yang tinggi, peka terhadap alam dan intelegensi yang baik. Tidak ada yang sukar kalau mau mencoba.
(Ed. Haeriah Syamsuddin)