Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Sibuk dan Produktif

22 Agustus 2018   23:10 Diperbarui: 22 Agustus 2018   23:15 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com

Semakin dewasa seseorang pasti diimbangi dengan berbagai rutinitas yang selalu ada di setiap harinya. Apalagi jika kita adalah tipe manusia yang tidak bisa diam alias suka menyibukkan diri. Rasanya jika dalam satu pekan saja tidak melakukan sesuatu, rasanya badan seperti tidak bisa digerakkan dan kesehatan semakin menurun. Hal ini memang terjadi pada sebagian orang. Rutinitas yang dianggap sebagai 'pelampiasan' untuk mendapatkan prestasi yang baik tentu hasilnya bisa berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan.

Lantas, apa hubungannya rutinitas dengan kesibukan serta produktivitas? Hal ini menarik untuk dibahas. Serangkaian rutinitas yang kita kerjakan tiap harinya tidak bisa dipastikan bahwa hal itu sesuai dengam minat kita. Bisa jadi rutinitas itu merupakan sebuah jalan yang hanya membuat anda sibuk. Ya,,, sibuk, banyak mengerjakan sesuatu tanpa diimbangi dengan hasil akhir yang jelas untuk dicapai. Sementara rutinitas yang membuat kita menjadi lebih priduktif menurut saya adalah sebuah rutinitas yang kita kerjakan degan mengetahui arah dan maksud mengapa kita melakukan pekerjaan itu sehingga kita tahu hasil akhir yang ingin kita capai.

Hasil akhir tersebut juga terkait dengan pembuktian diri jika kita mampu untuk menghasilkan sesuatu, bukannya untuk memperbanyak hal yang kita kerjakan tanpa hasil akhir yang jelas alias menyibukkan diri.

Konteks sibuk dan produktif seringkali diaggap sama, tetapi nyatanya tidak. Orang yang sibuk belum tentu produktif tetapi orang yang produktif pasti sibuk. Ya,, mereka sibuk melakukan hal yang ia ketahui apa capaian akhirnya.

Ada 4 cara yang bisa tingkatkan produktifitas kita ditengah rutinitas yang menyibukkan. Ini dia!

1. Pahami hasil akhir yang diharapkan

Kenali potensimu, kenali jedan perangmu! Mungkin kata ini merupakan peletup sebuah semangat untuk lebih peka terhadap kemampuan pribadi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan yang ada. Tentunya orientasinya adalah pada hasil akhir yang memuaskan. Nah, jika kita tau kelebihan dan kelemahan kita, pastinya kita juga dapat memilih cara yang tepat untuk lebih produktif lagi setiap harinya. Untuk itu, tidak ada salahnya kita berkonsultasi pada keluarga atau orang terdekat kita akan kelebiha dan kelemahan diri kita masing-masing, karena tidak mungkin juga, kita dapat melihat sendiri dengan tepat apa yang kita butuhkan untuk mengatasi kesulitan dalam betaktivitas.

2. Tetapkan prioritas

Setelah mengetahui potensi dan cara agar lebih produktif, ada baiknya kita melatih diri untuk menetapkan prioritas. Kadang hal ini dianggap mudah, tetapi bagi seseorang yang sulit memisahkan antara hati dan logika  berpikir, prioritas akan hal yang terpenting hingga kurang penting akan menjadi rancu. Maka dari itu, latihlah logika berpikir kita ketimbang mementingkan sensitivitas dalam perasaan.

3. Kenali "shortcut" dalam kehidupan

Bagi saya pribadi, shortcut kadang diperlukan untuk menghadapi tantangan di kala kita sibuk mengerjakan sesuatu dan tidak produktif. Shortcut yang dimaksud adalah sebuah jalan pintas yang benar dan tepat sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan sesuatu dengan hasil yang memuaskan. Kurang lebih sama dengan kekuatan memutuskan sesuatu dengan tepat. Kadang ide liar yang brilian muncul saat pikuran kita fokus terhadap tujuan yang diharapkan. Nah,, shortcut seperti ini yang kita butuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun