Mohon tunggu...
Dewi Aida
Dewi Aida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tetap mencoba berkarya

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Terkabul dan Terhalangnya Doa

2 Mei 2020   07:40 Diperbarui: 2 Mei 2020   08:07 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Terkabul dan Terhalangnya Doa

Semua orang pasti berharap agar setiap doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah. Karena hanya kepada-Nya lah kita memohon dan meminta pertolongan baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

Apa saja yang menjadi penghalang terkabulnya doa??? Diantara penghalang-penghalang berikut ini harus kita hindari agar doa kita dikabulkan
Pertama, memakan harta atau barang haram. Makanan yang haram menjadi sebab tertolaknya doa.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan'. Dan 

Allah juga berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu'. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku'. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do'anya?" (HR. Muslim)

Seorang muslim harus menjauhi makanan haram karena menjadi salah satu penghalang terkabulnya doa. Memang terkadang kecintaan seseorang terhadap harta mendorong untuk memperoleh harta dengan cara yang dilarang oleh syariat seperti mencuri, melakukan penipuan, memakan harta riba, harta suap, dan cara-cara lainnya. Oleh karena itu, hendaknya kita menghindari perbuatan-perbuatan tersebut yang dapat menghalangi terkabulnya doa. Demikian pula kita juga harus menjauhi makanan yang haram seperti daging babi dan juga khamr. Karena makanan-makanan tersebut diharamkan oleh syariat dan sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Kedua, berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa, atau memutuskan tali silaturahim.

Dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salam bersabda, "Apabila seorang muslim berdoa dan tidak mohon suatu yang berdosa atu pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga; akan dikabulkan doanya atau ditunda untuk simpanan diakhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya." (musnad Ahmad3/18. Imam al-Mundziri mengatakannyya jayyid (bagus) Targhib 2/478.

Ketiga, tidak bersunguh-sungguh dalam berdoa. Bagimanapun sifat bersungguh-sungguh itu bukan hanya dalam ikhtiar saja, namun juga perlu bersungguh-sungguh dalam berdoa. Tidak sedikit orang yang bersungguh-sungguh dalam ikhtiar, tapi lemah dalam berdoa.
Lalu bagaimana agar doa kita dikabulkan oleh Allah???
Pertama, mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah Ta'ala, konsisten (istiqamah) dan menjauhi kemusyrikan.
Kedua, berdo'a kepada Allah dengan sepenuh hati, menghadirkan hatinya dan yakin doanya benar-benar dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau'. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kalian berdoa, hendaknya dia mantapkan keinginannya. Karena Allah tidak keberatan dan kesulitan untuk mewujudkan sesuatu." (HR. Ibn Hibban dan dishahihkan Syua'ib Al-Arnauth)
Di antara bentuk yakin ketika berdoa adalah hatinya sadar bahwa dia sedang meminta sesuatu. Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya)." (HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)
Banyak orang yang lalai dalam berdoa atau bahkan tidak tahu isi doa yang dia ucapkan. Karena tidak paham bahasa Arab, sehingga hanya diucapkan tanpa direnungkan isinya.

Ketiga, Mengulang-ulang Doa dan Merengek-rengek dalam berdoa
Mislanya, orang berdoa: Yaa Allah, ampunilah hambu-MU, ampunilah hambu-MU..., ampunilah hambu-MU yang penuh dosa ini. ampunilah ya Allah.... Dia ulang-ulang permohonannya. Semacam ini menunjukkan kesungguhhannya dalam berdoa.
Ibn Mas'ud mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim)
Keempat, tidak tergesa-gesa agar segera dikabulkan, dan menghindari perasaan mengapa doaku tidak dikabulkan? atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan doaku.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, 'Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap tergesa-gesa agar segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan dirinya malas berdoa. Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?" Beliau bersabda, "Orang yang berdoa ini berkata, 'Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan'. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa." (HR. Muslim dan Abu Daud)
Sebagian ulama mengatakan: "Saya pernah berdoa kepada Allah dengan satu permintaan selama dua puluh tahun dan belum dikabulkan, padahal aku berharap agar dikabulkan. Aku meminta kepada Allah agar diberi taufiq untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baguku."

Kelima, memulai doa dengan Memuji Allah dan Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu 'AlaihiwaSallam
Bagian dari adab ketika memohon dan meminta adalah memuji Dzat yang diminta. Demikian pula ketika hendak berdoa kepada Allah. Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Asma-ul husna). Seperti Ya Rahman, Ya Rahim, Yaa Allah, dan sebagainya.

Keenam, memanfaatkan waktu yang mustajab untuk berdoa. Diantaranya adalah, sore hari jum'at atau spertiga malam, ketika turun hujan, ketika sujud, atau antara adzan dan iqamat.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni'." (HR. Muslim)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya aalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa" (H.R. Muslim).

Demikian hal yang menjadi penghalang dan terkabulnya doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun