Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Cara Menulis Skenario yang Baik?

14 Mei 2016   13:09 Diperbarui: 15 Mei 2016   17:51 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kelas Blogger Membuat Skenario (dokpri)"][/caption]

Menjadi scriptwriter sekarang menjadi profesi yang menjanjikan. Apalagi di Indonesia ada beragam stasiun televisi, ada stasiun televisi yang rajin memutar FTV dan adanya kebangkitan industri perfilman nasional. Jika Kalian memperhatikan perkembangan film Indonesia tiap tahunnya lebih dari 100 film yang tayang di bioskop. Jadi hal ini peluang yang besar bagi penulis skenario.

Pada Kelas Blogger Sabtu (14/5) di Nutrifood Inspiring Centre Jakarta Timur, para blogger belajar tentang penulisan skenario film bersama Budhita Arini, yang telah berkecimpung di dunia scriptwriter belasan tahun dan terakhir sebagai penulis di film Super Didi.

Posisi scriptwriter penting di pembuatan film, posisinya masuk di segitiga strategis bersama produser dan sutradara. Tapi sekarang editor juga dilibatkan dalam posisi penting pembuatan film karena bisa menjahit film lebih bagus.

Penulisan script digunakan untuk film, ftv, stripping drama, dan komedi situasi (sitkom). Lantas bagaimana menulis script? Jika ingin ditayangkan maka perlu channel dengan rumah produksi dkk. Kemudian perlu diskusi ide dan koordinasi dengan Asisten Sutradara. Selanjutnya perlu gagasan, sinopsis, plot, naskah draft 1 dst hingga final draft. Yang terakhir adalah technical meeting, H-1 sebelum syuting dengan asisten sutradara.

Sinopsis ada premis, alur, tokoh, bisa cukup satu halaman. Selanjutnya, plot merupakan penggambaran adegan dari awal hingga akhir, bentuknya lebih ke paragraf demi paragraf. Biasanya satu adegan satu paragraf.

Setelah plot maka sudah bisa dibuat naskah draft sudah dalam bentuk dialog. Membuat naskah dialog sitkom lebih sulit daripada naskah drama, karena unsur utamanya adalah bagaimana membuat penonton bisa tertawa.

Penulis naskah industri terdiri atas penulis dan grup penulis. Grup penulis bisa terdiri dari headwriter, penulis 1..2..dst, plotter. Plotter biasanya lebih pada serial drama. Umumnya sinetron stripping menggunakan grup penulis. Tapi ada juga stasiun televisi yang memperkerjakan penulis lepas.

Untuk deadline, sinetron stripping memang sering membuat sesak nafas sehingga perlu tim. Waktu penyelesaian naskah bisa tiap hari. Sedangkan FTV bisa 4-7 hari, sementara film layar lebar bisa beberapa bulan dari ide hingga naskah final.

Nah selanjutnya mba Ditha membahas lebih detail tentang premis dkk.

Premis biasanya menyebutkan siapa, ingin apa, dan melakukan apa untuk meraih keinginannya itu. Karakter tokohnya harus kuat dan mimpinya juga besar sehingga dinamika ceritanya bisa dimainkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun