Sinar matahari sepertinya datang lebih cepat di Jakarta pada bulan Oktober ini tak seperti bulan lalu. Sinarnya yang lembut menerobos peron stasiun membuatku tersenyum. Keretaku telah tiba dan aku siap berlibur. Aku pun masuk ke dalam Argo Merbabu.
Tepat pukul 06.16 kereta pun melaju dari Stasiun Jatinegara. Akhirnya aku pergi juga, hampir saja batal karena drama perkucingan di rumah. Tak apa-apa ya pus kutinggal sehari saja. Nanti malam, aku sudah kembali ke rumah.
Ya, ini perjalanan singkat. Aku hanya pergi ke Cirebon karena perayaan Hari Museum yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Cirebon bekerja sama dengan Indonesia Hidden Heritage dan berbagai komunitas Cirebon.
Selama ini aku ke Cirebon hanya ke kawasan keraton dan masjid kuno, aku juga ingin mengetahui sisi lainnya. Aku ingin tahu tentang topeng Cirebon, kawasan kota lamanya, juga wisata baharinya.
Kini makin banyak alternatif transportasi menuju Cirebon. Aku bisa pilih naik kereta, travel, atau bus. Tinggal pilih bergantung waktu berangkat, durasi perjalanan, lokasi berangkat dan turun, serta bujetnya.
Aku pun memilih naik kereta untuk berangkat. Sedangkan untuk kembalinya, aku ingin mencoba naik travel karena harganya lebih hemat dan tempat turunnya tak begitu jauh dari tempat tinggal.
Pilihan naik kereta sungguh beragam. Stasiun Cirebon memang salah satu stasiun kereta paling sibuk. Tinggal pilih sesuai waktu dan bujet. Setelah menimbang-bimbang agar tidak begitu terlambat karena acara dimulai pukul 08.00, aku pun naik Argo Merbabu.Â
Oh iya ini video keretanya:
Tiketnya sekitar Rp300 ribu dan masuk kelas eksekutif. Durasi perjalanannya singkat, hanya sekitar 2 jam 23 menit. Sekitar pukul 08.39 keretaku sudah tiba.
Saat itu penumpang tidak begitu penuh. Aku tak punya teman sebangku sehingga bisa duduk lebih leluasa. Bangkunya sendiri nyaman, dengan jarak antar bangku yang agak lebar. Â Ada colokan untuk nge-charge gawai, tatakan tempat minum, dan jaring penyimpan barang.