Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan Kali Ini Coba Deh Night at The Museum

30 Mei 2025   23:54 Diperbarui: 30 Mei 2025   23:54 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peminat Night at Museum di Museum Nasional sangat banyak  (dokpri) 

Pada 10-11 Mei lalu Pemerintah Daerah DKI Jakarta melakukan ujicoba museum beroperasi hingga malam hari yang kemudian populer disebut program Night at the Museum. Rupanya program ini banyak diminati masyarakat sehingga  setiap akhir pekan beberapa museum di DKI Jakarta buka hingga pukul delapan malam. Nah mumpung sebentar lagi libur anak sekolah, coba deh ajak mereka berlibur di museum pada malam hari.

Sebenarnya program Night at the Museum bukan hal yang baru di kalangan pecinta sejarah dan museum. Namun baru populer ketika Museum Nasional Indonesia alias Museum Gajah memulainya pada akhir tahun 2024. Ketika museum tersebut kembali buka setelah pernah mengalami kebakaran, mereka beroperasi hingga malam pada akhir pekan.

Karena respon pengunjung sangat bagus maka program museum buka hingga malam ini kemudian berlangsung tiap hari. Kini Museum Nasional Indonesia buka hingga pukul 20.00 mulai Selasa hingga Minggu kecuali Senin dan hari libur nasional.

Ada pengalaman seru menyaksikan dan merasai suasana museum pada malam hari (dokpri) 
Ada pengalaman seru menyaksikan dan merasai suasana museum pada malam hari (dokpri) 

Mengapa Night at Museum Patut Dicoba?
Ehm omong-omong kalian pernahkah membaca buku atau menyaksikan film Night at the Museum? Cerita dan filmnya dulu pernah begitu populer. Night at the Museum menceritakan koleksi museum yang hidup dan beraktivitas saat tengah malam hingga matahari terbit.

Tentu saja koleksi museum di dunia nyata tidak bangkit atau bermain-main seperti dalam film tersebut. Namun, setidaknya berkunjung ke museum pada malam hari memberikan pengalaman dan sensasi yang berbeda. Jangan salah ya, tujuan acara ini bukan untuk uji nyali atau semacamnya. Oleh karena para pengelola museum Indonesia terus bertekad untuk menghilangkan stigma angker yang disematkan ke museum.

Selain seru dan mendapat wawasan, menikmati Night at The Museum bersama keluarga tidak mahal. Ada lima museum yang dikelola Pemda DKI dan Museum Nasional yang mengadakan program museum beroperasi hingga pukul 20.00. Kelima museum tersebut adalah Museum Sejarah Jakarta alias Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Betawi, dan Museum Bahari.

Museum Sejarah Jakarta juga mengadakan program ujicoba Night at Museum tiap akhir pekan (dokpri) 
Museum Sejarah Jakarta juga mengadakan program ujicoba Night at Museum tiap akhir pekan (dokpri) 

Harga tiket masuk museum tersebut rata-rata Rp15 ribu untuk akhir pekan. Sedangkan tiket masuk Museum Nasional alias Museum Gajah adalah Rp25 ribu. Sedangkan tiket menyaksikan pertunjukan immersif di Museum Nasional adalah Rp35 ribu.

Film Night at the Museum yang populer (sumber: IMDb) 
Film Night at the Museum yang populer (sumber: IMDb) 

Pengalaman Merasakan Night at Museum di Museum Sejarah Jakarta
Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, program  Night at The Museum sebenarnya sudah ada sudah lama. Ada yang menyebutnya program jelajah malam museum, menikmati suasana malam museum, hingga bermalam di museum. Ya, bermalam di museum, seru bukan?!

Penyelenggara acara ini bukan hanya museum di Kota Tua. Melainkan juga pernah diadakan di antaranya di Museum Proklamasi, Museum Polri, Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen, dan Museum Geologi Bandung.

Nah, aku dan kawan-kawan pernah ikut jelajah malam Museum Sejarah Jakarta yang diadakan pada tahun 2008 oleh Komunitas Jelajah Kota Tua. Ada rasa penasaran sekaligus deg-degan karena kegiatan jelajah ini diadakan hingga pukul 22.00 WIB. Namun, kami tak kuatir karena ada pemandu yang menemani rombongan.

Saat itu Museum Sejarah Jakarta masih lebih dikenal sebagai Museum Fatahillah. Desain dan koleksinya agak berbeda dengan kondisi saat ini yang telah mengalami revitalisasi.

Ada rasa penasaran dan was-was ketika hendak menuruni tangga menuju penjara bawah tanah (dokpri)
Ada rasa penasaran dan was-was ketika hendak menuruni tangga menuju penjara bawah tanah (dokpri)

Sekitar pukul 20.00 kami mulai melakukan tur dimulai dari lantai pertama kemudian ke lantai kedua. Kami mendapat cerita yang menarik tentang bangunan yang dulunya adalah Balai Kota Batavia. Ketika kami di lantai atas dan melihat pelataran dari jendela yang terbuka kami mendapat cerita tentang hukuman bagi tahanan dan mereka yang berkhianat dengan cara yang sadis dan menakutkan.

Perjalanan dan cerita paling sedih kurasai ketika pemandu mengajak kami memasuki ruang penjara bawah tanah. Cerita pertama adalah penjara perempuan yang kondisinya mengenaskan. Penjaranya lembab dan benar-benar tak nyaman.

Saat itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.30. Mungkin karena peserta dalam satu rombongan cukup banyak dan ada beberapa pemandu yang mengawal, aku dan kawan-kawan tidak merasa takut. Bahkan kami bersemangat meski sambil bergidik untuk menggali cerita tentang penjara laki-laki dan melihat-lihat isinya. Cerita yang sungguh menyedihkan, sungguh malang para tahanan. Kami berdoa untuk kedamaian mereka.

Acara ditutup dengan makan jajanan dan minum sambil berdiskusi santai. Kami tiba di kosan hampir tengah malam dan langsung bersih-bersih badan juga berwudhu. Itu adalah pengalaman jelajah malam museum yang seru.

Night at Museum di Museum Nasional
Kesempatan Night at Museum kurasai lagi pada jelang tahun baru di Museum Nasional Indonesia. Tiketnya juga tidak mahal. Rp25 ribu untuk pengunjung dewasa. Sayangnya tiket immersif sudah habis saat itu. Tiket juga bisa dibeli secara daring.

Museum malam hari nampak misterius (dokpri) 
Museum malam hari nampak misterius (dokpri) 

Aku tiba di sana sudah sekitar pukul 17.00. Sengaja aku datang petang agar bisa menikmati suasana museum pada malam hari.

Rupanya pengunjung membludak. Agak susah memotret koleksi dan membaca penjelasannya dengan nyaman. Oh iya koleksi Museum Nasional   sendiri sangat banyak. Sehingga waktu satu jam menjelajah rasanya tak cukup. Minimal 2-3 jam lah, tapi itu sebenarnya juga masih kurang.

Koleksi arca selalu membuatku kagum. Aku suka berlama-lama di sini membaca deskripsi dan memperhatikan bentuk arca tersebut

Arca Bhairawa selalu membuatku kagum campur bergidik (dokpri) 
Arca Bhairawa selalu membuatku kagum campur bergidik (dokpri) 

Arca Bhairawa membuatku kagum campur bergidik sejak kali pertama ke museum ini. Ini adalah perwujudan lain dari Siwa namun dengan aliran Tantrayana. Arca raksasa ini berupa sosok yang berdiri di atas mayat dan tengkorak manusia.

Di koleksi ruangan ada cerita tentang prasejarah, flora fauna pada masa tersebut, fosil, cerita tentang keris, relief candi,  dan masih banyak lagi.

Tak terasa aku berkeliling cukup lama. Wah sepertinya sebentar lagi museum akan tutup. Sungguh pengalaman yang seru dan menyenangkan merasai Night at Museum. Kapan-kapan coba Night at Museum di Museum Wayang dan Museum Seni Rupa ah.

Peminat Night at Museum di Museum Nasional sangat banyak  (dokpri) 
Peminat Night at Museum di Museum Nasional sangat banyak  (dokpri) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun