Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bagaimana Jika Sesekali Ngabuburit Bantu Menata Takjil di Masjid

8 Maret 2025   22:57 Diperbarui: 8 Maret 2025   22:57 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang-kadang ngabuburit di taman sambil berburu takjil (dokpri) 


Ngabuburit Bantu Menata Takjil
Nah yang jarang kulakukan dan rupanya juga asyik adalah ikut membantu menata takjil di masjid. Dulu ibu suka memintaku mengantar takjil di masjid. Ketika sudah berkeluarga, aku mengantar takjil ke masjid karena masuk giliranku. Setiap rumah mendapat satu kali giliran menyediakan takjil di masjid kompleks.

Sejak pukul 16.30 WIB sudah ada beberapa tetangga yang mulai membuka-buka dus-dus makanan. Setiap hari masjid kami menyediakan sekitar 140 porsi takjil yang terdiri dari makanan dan minuman. Rata-rata ada empat jenis kue, satu minuman dingin, dan teh hangat untuk tiap orangnya.

Karena porsi per orang cukup banyak, maka setiap hari ada 6-7 orang yang bertugas menyediakan takjil. Mereka yang melaksanakan berbuka puasa di masjid memang ada banyak. Sebagian dari warga komplek sebagian lainnya adalah warga sekitar dan mereka yang sedang singgah di sekitar tempat ini.

Sudah lama aku tak ikut menata takjil sehingga aku merasa gugup dan senang. Dengan waktu 90 menit apakah kami bisa menyiapkan semuanya?

Piring pun ditata. Setiap piring kemudian diisi lontong isi oncom, tahu berontak, kue karamel, dan sosis solo. Di piring lainnya ada kurma. Mangkuk-mangkuk disediakan dan diisi dengan sambal kacang untuk teman bersantap lontong.

Siap ditaruh di karpet dan di meja (dokpri) 
Siap ditaruh di karpet dan di meja (dokpri) 


Setelah jajan disiapkan, kami pun mulai menata minuman dingin. Kali ini kami membuat es kelapa muda. Gelas-gelas pun ditata dan kemudian diisi.

Awalnya ada sedikit drama karena es kelapa mudanya tak kunjung manis. Ada dari kami yang bisa mencicipi karena sedang berhalangan. Baru setelah ditambah sirup coco pandan, manisnya pun pas.

Sekitar 30 menit sebelum adzan, piring-piring mulai ditata di atas karpet dan di meja-meja. Anak-anak dan remaja masjid ikut membantu mengatur karpet dan menata makanan minuman. Wah suasana begitu guyup dan kompak membuatku terharu.

Lima belas menit sebelum adzan, semuanya sudah beres. Kami tinggal rapikan semua perlengkapan dan beristirahat sambil menunggu adzan berkumandang.

Sudah lama aku tak berbuka puasa di masjid. Rasanya menyenangkan. Hidangan berupa lontong dan tahu isi rupanya cepat bikin kenyang. Apalagi kemudian perut juga diisi dengan es kelapa muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun