Yuk nanti ikut ke masjid, bantu menata takjil, ajak tetanggaku. Aku menjawab pesannya, setuju dengan ajakannya. Setiap tahun kami bergantian menyediakan takjil, tapi aku jarang ikut menata makanan minuman untuk takjil hingga ikut berbuka puasa. Kali ini aku ingin ikut sekalian merasakan ngabuburid yang tak biasanya.
Kegiatan ngabuburit yang biasa kulakukan biasanya memasak makanan untuk hidangan puasa atau membersihkan rumah dari menyapu, mengepel, menyiram tanaman, atau memberi makan kucingku. Ya, ada banyak kegiatan di rumah yang seperti tak ada habisnya.
Namun ada kalanya aku memutuskan untuk menikmati baik-baik waktu ngabuburit. Tak setiap hari puasa Ramadan, jadi perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Ngabuburit favoritku adalah membaca buku. Ada lebih dari 100 buku yang belum kubaca tahun ini. Aku keasyikan membeli buku saat diskon dan pameran, aku lalai belum semuanya kubaca, apalagi kubuka segel plastiknya.Â
Oleh karenanya momen ngabuburit ini adalah momen yang pas untuk membaca. Buku-bukunya sendiri beragam genre, baik fiksi maupun nonfiksi, dari novel misteri hingga manga kuliner.
Kegiatan ngabuburit lainnya yang kusuka adalah mengikuti berbagai seminar atau acara yang dilakukan secara online. Lumayan buat nambah-nambah ilmu dan wawasan.
Kegiatan lainnya adalah jalan-jalan sambil berburu takjil. Namun, karena belakangan sering hujan deras, aku jadi cek perkiraan cuaca dulu sebelum berangkat. Kalau sudah hujan, deras banget dan bakal kesusahan sendiri untuk pulangnya, apalagi jika tempat tujuannya jauh.
Satu lagi kegiatan ngabuburit yang kusuka adalah nonton film dokumenter. Aku suka banget nonton acara dokumenter tentang hewan-hewan, alam, dan kuliner. Ada cerita tentang jamur misterius yang membuatku terkesan. Juga dokumenter tentang autotunes yang membuat industri musik jadi meradang.
Ngabuburit Bantu Menata Takjil
Nah yang jarang kulakukan dan rupanya juga asyik adalah ikut membantu menata takjil di masjid. Dulu ibu suka memintaku mengantar takjil di masjid. Ketika sudah berkeluarga, aku mengantar takjil ke masjid karena masuk giliranku. Setiap rumah mendapat satu kali giliran menyediakan takjil di masjid kompleks.
Sejak pukul 16.30 WIB sudah ada beberapa tetangga yang mulai membuka-buka dus-dus makanan. Setiap hari masjid kami menyediakan sekitar 140 porsi takjil yang terdiri dari makanan dan minuman. Rata-rata ada empat jenis kue, satu minuman dingin, dan teh hangat untuk tiap orangnya.
Karena porsi per orang cukup banyak, maka setiap hari ada 6-7 orang yang bertugas menyediakan takjil. Mereka yang melaksanakan berbuka puasa di masjid memang ada banyak. Sebagian dari warga komplek sebagian lainnya adalah warga sekitar dan mereka yang sedang singgah di sekitar tempat ini.
Sudah lama aku tak ikut menata takjil sehingga aku merasa gugup dan senang. Dengan waktu 90 menit apakah kami bisa menyiapkan semuanya?
Piring pun ditata. Setiap piring kemudian diisi lontong isi oncom, tahu berontak, kue karamel, dan sosis solo. Di piring lainnya ada kurma. Mangkuk-mangkuk disediakan dan diisi dengan sambal kacang untuk teman bersantap lontong.
Setelah jajan disiapkan, kami pun mulai menata minuman dingin. Kali ini kami membuat es kelapa muda. Gelas-gelas pun ditata dan kemudian diisi.
Awalnya ada sedikit drama karena es kelapa mudanya tak kunjung manis. Ada dari kami yang bisa mencicipi karena sedang berhalangan. Baru setelah ditambah sirup coco pandan, manisnya pun pas.
Sekitar 30 menit sebelum adzan, piring-piring mulai ditata di atas karpet dan di meja-meja. Anak-anak dan remaja masjid ikut membantu mengatur karpet dan menata makanan minuman. Wah suasana begitu guyup dan kompak membuatku terharu.
Lima belas menit sebelum adzan, semuanya sudah beres. Kami tinggal rapikan semua perlengkapan dan beristirahat sambil menunggu adzan berkumandang.
Sudah lama aku tak berbuka puasa di masjid. Rasanya menyenangkan. Hidangan berupa lontong dan tahu isi rupanya cepat bikin kenyang. Apalagi kemudian perut juga diisi dengan es kelapa muda.
Untunglah ada jeda sebelum sholat Maghrib. Piring dan gelas pun dirapikan kemudian para jamaah bersiap sholat berjamaah.
Ini pengalaman ngabuburit yang menyenangkan dan berkesan. Membantu menata takjil di masjid membuat hubungan bertetangga makin akrab dan tentunya bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI