Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dua Versi Film "Yuni", Berikut Perbedaannya

11 Desember 2021   18:49 Diperbarui: 11 Desember 2021   18:52 22267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Yuni" kaya akan pesan (sumber gambar: CNN Indonesia)

Dalam film ini banyak dikupas tentang hal-hal yang tidak  menguntungkan bagi perempuan. Misalnya tes keperawanan yang pernah digagas seorang calon bupati, kemudian 'doktrin' perempuan agar tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, isu poligami, juga perempuan yang dituntut bisa melakukan banyak hal, mengasuh anak dan juga bekerja.

Isu sosial lainnya adalah tentang kebebasan bersuara dan pengrusakan alam yang mengubah lingkungan.

Nah, lantas apa perbedaan antara versi festival dan versi bioskop? Oh iya untuk versi festival sudah pernah kuulas di artikel berikut ini (Cerita Gadis  yang Mimpinya Terpasung).

1. Dihiasi lagu-lagu yang kocak dan sesuai dengan temanya

Lagu-lagu dalam film ini umumnya lagu dangdut dan pop rock yang populer pada masa tahun 90-an. Ada lagu "Bondolan", juga "Tua-tua Keladi" dan "Mimpi" ketika Anggun masih menggunakan nama lengkap Anggun C. Sasmi.

Nah lagu "Bondolan" ini dibawakan si nenek Yuni dan teman-temannya, sesama teman pengajian atau kasidahan. Liriknya lucu berbahasa Jawa.

Bocah wadon doyan lanang
Bocah lanang doyan wadon
pada doyane
Dikawinaken

Dalam lagu yang dipopulerkan Sarah Brillian ini, yang dimaksud dengan wadon bondolan itu rupanya perempuan yang suka keluyuran.

Sedangkan lagu "Mimpi"-nya Anggun cocok menggambarkan harapan dari Yuni, Suci, dan kawan-kawannya. Tembang "Tua-tua Keladi" pas menyindir salah satu karakter yang muncul dalam film ini.

Dia bilang aku cantik
Dia pun bilang ku menarik
Dia bilang bodyku asik
Hingga dada ini deg-degan
Mulut lelaki katanya selalu begitu
Apalagi dia yang masih suka dengan gadis remaja

Oh iya musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono seingatku malah lebih banyak di versi festival daripada versi bioskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun