Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Wonder Woman 1984", Menyenangkan Sekaligus Berantakan

17 Desember 2020   14:33 Diperbarui: 17 Desember 2020   20:22 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wah kali ini Diana beraksi pada tahun 80an (sumber gambar: slashfilm)


Kesuksesan film "Wonder Woman" (2017) membuat para penggemar film tak sabar menunggu-nunggu film sekuelnya. Apalagi ketika digambarkan dalam poster dan trailer, Wonder Woman punya kostum baru yang membuat penasaran. Aku termasuk yang sungguh penasaran dan punya ekspektasi tinggi terhadap "Wonder Woman 1984". Aksi dan ceritanya di awal sungguh menyenangkan, namun sayangnya kemudian ceritanya menjadi berantakan.

Wonder Woman kembali beraksi dalam petualangan solonya. Ceritanya melompat dari perang dunia pertama seperti digambarkan dalam film pertamanya, menuju tahun 1984 sesuai dengan judul filmnya, "Wonder Woman 1984".

Awal film, penonton diberikan suguhan yang mengundang decak kagum. Ada 'quidditch' ala bangsa Amazon di mana Diana kecil (Lilly Aspell) dan para saudarinya di Themyscira beradu ketangkasan dan ketangguhan berakhir dengan Diana kecil yang gagal menang karena ketahuan berbuat curang.

Cerita kemudian bergeser ke adegan tahun 1984. Wonder Woman (Gal Gadot) berhasil meringkus kawanan perampok benda antik.

Wonder Woman sehari-harinya bekerja sebagai antropologi di Smithsonian Museum, Washington D.C. Ada karyawan baru, Barbara Minerva (Kirsten Wiig) di tempat Diana bekerja. Di luar penampilannya yang nerd dan kikuk, ia adalah doktor di berbagai bidang ilmu, salah satunya gemologi.

Poster full color ala 80an (sumber: IMDb)
Poster full color ala 80an (sumber: IMDb)
Barbara kemudian mendapat tugas mengidentifikasi benda-benda antik dari perampokan tersebut. Di antaranya ada batu permata dengan huruf Romawi. Diana membaca tulisan dalam batu tersebut yang isinya tentang permintaan dan mengucapkan permintaannya diam-diam.

Sementara itu, bisnis minyak sedang bergairah. Maxwell Lord (Pedro Pascal) dengan perusahaannya, Black Gold Cooperative) mengucurkan dana ke Smithsonian Institute dengan tujuan mendapatkan batu permata. Ia rupanya tahu kelebihan batu misterius tersebut. Diam-diam Barbara ikut mengucapkan permintaan dan batu tersebut kemudian lenyap.

Cerita di Awal yang Menyenangkan dan Desain Set Memanjakan Mata

Hingga paruh pertama film "Wonder Woman" begitu menyenangkan dan memanjakan mata. Desain set, amphiteater dan konsep pertarungan bangsa Amazon begitu energik dan menawan.

Penonton diajak gemas dan tegang menyaksikan Diana kecil tak mau kalah dengan saudari-saudarinya yang lebih besar. Ia tak kalah tangkas dalam menaklukkan sejumlah ujian.

Demikian pula ketika cerita bergeser ke masa tahun 1984, aksi Wonder Woman mengalahkan para perampok begitu memikat. Ada anak-anak yang menggemaskan dan juga perampok yang komikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun