Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Kucing-kucing di Kantin ITS

29 Februari 2020   21:36 Diperbarui: 1 Maret 2020   18:32 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak dulu kucing-kucing meramaikan kantin ITS (ilustrasi: pixabay)

Di balik kesan sangar kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), kampus ini menjadi rumah sekawanan kucing. Mereka hidup makmur dan nyaman, terutama di kantin pusat dan pusat kegiatan mahasiswa di UKM-UKM.

Kupikir cerita itu hanyalah kisah masa lampau ketika aku masih menimba ilmu di sini. Tapi jika menilik surat edaran Rektor ITS agar kampus bebas kucing, sepertinya kucing-kucing pada masa lalu telah beranak pinak. Kini muncul generasi kucing kesekian, yang meramaikan suasana kampus.

ITS pada masa lalu dikenal dengan pengkaderan mahasiswa barunya yang sangar. Hahaha memang benar. Aku masih mengalaminya masa itu. Tapi di balik pengkaderannya yang berat, aku merasakan manfaatnya. 

Aku jadi punya banyak kawan dari berbagai jurusan masa itu karena pengkaderan lapisan pertamanya melibatkan satu kampus. Selain itu yang bikin kangen dengan almamaterku itu adalah suasana kantin pusatnya.

Aku tak tahu bagaimana kantin ITS masa kini. Sudah sekian tahun aku tak pernah menyambangi kampusku itu. Banyak kawan yang bilang kampus ITS sudah tak lagi kayak dulu, banyak ilalang, was-was ular, dan sebagian mahasiswanya berpenampilan sekenanya. 

Kini kampus ITS sudah keren, nampak modern dan kantinnya pun bersih juga nyaman. Tapi itu bukan kataku, baru katanya, karena aku belum pernah lagi singgah ke kampus yang menempa mentalku itu.

Kantin pusat ITS zaman dulu itu terbilang sederhana. Meja dan bangku dengan beberapa stan penjual makanan. Yang kuingat adalah stan minuman yang juga menjual jus dan aneka es, serta stan nasi goreng.

Di sekeliling kantin pusat adalah tempat BEM Pusat alias BEM ITS juga posko unit kegiatan mahasiswa, seperti paduan suara, pecinta alam, koperasi mahasiswa, fotografi, dan sebagainya. Sejak masih maba alias mahasiswa baru, kantin pusat ini menarik perhatianku. Di kantin ini kucing bebas berkeliaran.

Ketika aku mulai aktif di beberapa unit kegiatan mahasiswa, maka kantin pusat ini seolah-olah adalah rumah ketiga, setelah kosan dan kampusku di teknik informatika yang dulu terletak di bagian depan sebelah graha, dan kantin pusat.

Makanan favoritku adalah nasi goreng. Harganya masa itu sekitar Rp 2500,- lalu naik menjadi Rp 3 ribu. Nasi goreng ini paling enak di penjuru kampus. 

Kadar kering dan minyaknya pas. Warnanya agak kemerahan dengan isian suwiran ayam dan irisan kol. Di bagian sudut piring dipercantik dengan acar wortel dan cabe rawit. Enak sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun