Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika TVRI Makin Disukai

18 Januari 2020   22:55 Diperbarui: 19 Januari 2020   11:51 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TVRI Klik yang bisa ditonton secara streaming via hape (skrinsut dari apps TVRI Klik)

Sejak dua tahun terakhir ini aku lebih sering menyaksikan TVRI jika dibandingkan dengan stasiun TV lainnya. Harus diakui memang TVRI banyak mengalami perubahan ketika di bawah pimpinan Helmy Yahya. Alhasil banyak kalangan yang terheran-heran ketika posisinya sebagai Direktur Utama TVRI dicopot. Apa saja sih perubahan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir?

Aku mulai memerhatikan perubahan program acara di TVRI ketika mereka mulai menayangkan kembali serial televisi lawas yang dulu banyak peminatnya. Kedua serial tersebut yaitu "Oshin" dan "Little House on The Prairie". Dulu aku rajin menontonnya ketika masih tayang pada hari Sabtu malam, sebelum kemudian diubah menjadi siang hari. 

Dari situ aku melihat ada beberapa program acara yang menarik selain "Dunia dalam Berita" yang sampai sekarang juga masih sering kutonton. Ada program tentang jelajah kopi yang menjelaskan beragam jenis kopi dari berbagai daerah; "Pentas Tradisi" yang berisikan pertunjukan wayang wong alias wayang orang, juga program-program yang menampilkan keindahan alam dan kekayaan budaya nusantara. 

Beberapa hari lalu aku melihat TVRI memutar acara kompetisi tari Asia yang menarik. Ada beragam tari  yang selama ini tak kukenal. Menarik.

Stasiun ini juga pernah memutar kembali mini serial lawas, yakni "Siti Nurbaya", "Keluarga Cemara", dan "Sengsara Membawa Nikmat".  Film-film serial  lawas yang diputar di TVRI kaya akan pesan moral dan masih enak dinikmati pada era saat ini. Stasiun yang didirikan tahun 1962 ini juga menjadi stasiun resmi yang memutar Asian Games 2018 dan kini mereka juga memutar "Liga Inggris", pertandingan bulu tangkis, dan program yang kaya pengetahuan yang diambil dari "Discovery Channel". 

Nah, siaran langsung pertandingan bulu tangkis dan "Discovery inilah" yang menurutku kini adalah keunggulan kompetitif TVRI, selain acara-acara yang menampilan keunggulan tiap daerah.  TVRI kini juga bisa ditonton secara streaming lewat TVRI Klik meski kadang-kadang masih terjadi kesalahan di aplikasinya saat memutarnya. 

Apabila misalkan memang perlu terjadi perombakan direksi, aku berharap kualitas TVRI tetap terjaga, syukur-syukur makin bertambah. Dua program TVRI yaitu siaran langsung pertandingan bulu tangkis dan acara 'Discovery' mudah-mudahan tidak dieliminasi. 

Pasalnya, bulu tangkis adalah olah raga favorit dan andalan Indonesia yang atlet-atletnya banyak memberikan kontribusi dan menularkan inspirasi ke generasi muda untuk meneruskan tradisi emas di Olimpiade dan tradisi juara di kejuaraan bulu tangkis bergengsi lainnya. Apalagi TVRI banyak ditonton di berbagai penjuru daerah, sehingga semangat dan sportivitas dalam pertandingan bisa disebarkan di seluruh Indonesia. 

Demikian pula halnya dengan 'Discovery'. Aku lumayan sering menontonnya. Ada banyak wawasan menarik yang kudapat seperti cara membangun rumah pohon yang nyaman dan nampak artisitik.

Kemudian ada proses pembuatan barang-barang yang nampak sepele tapi terjadi melalui berbagai tahapan dan menggunakan mesin-mesin yang canggih, seperti membuat jarum. 

Lalu ada juga tayangan yang menjelaskan upaya nelayan modern untuk menangkap lobster dalam jumlah besar. Mereka menggunakan teknologi sehingga bisa memerkirakan lokasi lobster yang tepat. Tayangan ini bermanfaat dan memberikan inspirasi. 

Ya dengan adanya konflik di manajemen TVRI semoga tak memengaruhi kualitas siaran TVRI ke depannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun