Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Apakah Kamu Terpukau Oleh Badut Itu

4 Desember 2018   15:21 Diperbarui: 4 Desember 2018   15:35 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada apa dengan kelompok badut itu? (dok. Pixabay.com/Gellinger)

Ini mungkin halusinasiku. Mungkin mereka benar-benar lelah tertawa. Besok mereka akan kembali bersikap seperti semula.

Nyatanya tidak. Prima tidak lagi mudah tertawa atau bersikap konyol. Kawan-kawan lainnya menyambut perubahan sikap itu. Aku tidak!

Ini misterius. Atau hanya aku yang berpikiran seperti itu.

Pesta itu ada sesuatu yang berubah (dok. Pixabay.com/Annca)
Pesta itu ada sesuatu yang berubah (dok. Pixabay.com/Annca)
---

Sebulan sejak peristiwa itu aku sudah mulai terbiasa menerima perubahan pada Prima. Prima baru lebih disuka, tapi Prima lama lebih menyenangkan.

Suatu ketika aku iseng-iseng mengisi waktu membaca blog-blog. Aku suka membaca blog yang isinya kegiatan sehari-hari terutama bagian yang mengerjai kawan atau berbuat iseng ke kawan. Ada sebuah blog bernama RedHat Fatimah yang suka  kukunjungi. Penulisnya kuduga single mom yang ceria dan penuh aktivitas. Aku suka dengan gaya bahasanya. Ia ceplas-ceplos dan apa adanya.

Sudah sebulan aku tak pernah membaca tulisan terbarunya.

Aku tercenung ketika membuka blognya. Ada banyak tulisan baru. Layout-nya rapi. Tak ada lagi bahasa ceplas-ceplos. Kata-kata pilihannya sungguh formal. Ah jadi garing nih, padahal aku perlu hiburan.

Aku merunut tulisan-tulisannya. Mencari tahu sejak kapan gaya bahasa itu berubah.

2 Oktober 2018

Ricoku Makin Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun