Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jangan Cemberut Saat Delay Gara-gara Cuaca Buruk

29 Maret 2018   23:13 Diperbarui: 29 Maret 2018   23:25 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wah kalau cuacanya cerah saat berangkat belum tentu cuaca di lokasi tujuan juga bersahabat, bisa saja terjadi cuaca buruk (dokpri)

Aku bangkit dari kursi di ruang tunggu bandara Juanda. Aku berjalan mondar-mandir sambil berkali-kali melirik jam di ponsel. Aku menghela nafas lalu berhenti dan memandang dari balik jendela. Tidak ada bekas hujan di luar, hanya langit yang mulai terlihat gelap. Cuaca di sekitar bandara Juanda Surabaya ini berbeda dengan kabar yang kuterima dari pengumuman di kabin pesawat. 

Hujan yang sangat deras sedang mengguyur kota Malang, rute tujuan pesawat yang kutumpangi dari bandara Soekarno-Hatta. Was-was dengan risiko mendarat dalam cuaca buruk, maka pesawat pun beralih rute ke bandara terdekat. Hingga lebih dari satu jam, belum ada kabar apakah pesawat akan kembali terbang ke Malang atau kami diberangkatkan dengan baik bus. Aku makin gelisah.

Hari itu bagiku hari yang buruk. Aku ingin cepat-cepat tiba di kampung halaman untuk menghadiri pemakaman paman. Rencanaku semula sekitar pukul 13.00 WIB sudah tiba di bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Akan tetapi karena cuaca buruk, maka rencana itu berubah. Hingga pukul 15.30WIB aku masih di bandara Juanda. Paman telah dimakamkan dan kakakku bolak-balik bertanya kapan pesawatku tiba di bandara Malang.

Akhirnya mendekati pukul 16.00 WIB ada kejelasan. Hujan badai di Malang sudah usai, cuaca sudah kembali terang. Mumpung masih sore, maka pesawat masih bisa mendarat di bandara Malang. Kalau sudah mulai gelap maka bisa jadi kami diberangkatkan dengan bus karena perangkat di landasan bandara Malang belum memadai untuk penerbangan pada malam hati. 

Singkat kata, akhirnya sekitar pukul 17.00 aku sudah dijemput oleh kakak laki-lakiku. Terlambat empat jam dari jadwalku semula, tapi tidak apa-apalah yang penting happy landingdan aku masih bisa mengikuti acara tahlilan pamanku.

Akhirnya setelah luntang-lantung di bandara Juanda, pesawat diberangkatkan juga ke Malang (sumber: instagram.com/djpu151)
Akhirnya setelah luntang-lantung di bandara Juanda, pesawat diberangkatkan juga ke Malang (sumber: instagram.com/djpu151)
Cuaca buruk memang lekat dengan penerbangan dari/ke kota Malang. Hal ini disebabkan karena kota Malang berada di dataran tinggi yang dikelilingi oleh berbagai gunung. Selain kekuatiran terhadap petir, hujan badai dan kabut yang akan menghalangi pandangan, jika tidak hati-hati pada saat proses mendaratkan atau saat lepas landas,di pemikiran awam saya muncul kekuatiran, bisa-bisa pesawatnya 'menyenggol' gunung atau mengalami turbulensi hebat.

Selain cuaca buruk, Malang juga rawan aktivitas vulkanis dari Bromo dan Semeru. Suatu ketika saya mengalami jadwal penerbangan untuk keesokan hari dialihkan ke bandara Juanda karena bandara di Malang ditutup. Seingatku Semeru saat itu berstatus siaga. Yang bikin agak gondok, penutupan bandara itu tiga hari jelang pernikahan. Tapi itu kan bencana alam dan faktor cuaca yang sulit diperkirakan hahaha. Jadinya ya manut saja menuju Bandara Juanda, daripada tidak bisa tiba di rumah sama sekali dan melangsungkan pernikahan.

Kejadian-kejadian  berkaitan dengan cuaca selama terbang ini rupanya juga terjadi pada penerbangan yang saya alami berikutnya. Kami pernah mengalami delay cukup lama dari Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka menuju Jakarta karena cuaca buruk. Pesawat juga pernah berputar-putar cukup lama sebelum kemudian mendarat di bandara Sam Ratulangi, Manado karena hujan yang begitu derasnya. Akhirnya aku menerima pasrah saja jika ada pengumuman delay dan rencana berubah gara-gara cuaca buruk. Hahaha nggak ada untungnya juga muka ditekuk-tekuk dan menggerutu selama cuacanya masih belum memungkinkan. Yang penting bisa tiba di tempat tujuan dengan selamat.

Cuaca sudah bersahabat, yuk kita berangkat dengan aman, nyaman dan selamat (sumber: www.instagram.com/djpu151)
Cuaca sudah bersahabat, yuk kita berangkat dengan aman, nyaman dan selamat (sumber: www.instagram.com/djpu151)
Cuaca Buruk Bagian dari Faktor Keterlambatan

Pesawat mengalami delay berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM 89 Tahun 2015 pasal 5 dikarenakan berbagai hal Yang pertama adalah faktor manajemen maskapai  seperti keterlambatan pilot dan ketidaksiapan pesawat udara. Faktor berikutnya adalah teknis operasional, misalnya antrian lepas landas atau mendarat. Faktor ketiga adalah cuaca, di antaranya petir, badai, kabut, asap, hujan lebat, angin kencang yang mengancam keselamatan penerbangan. Faktor terakhir adalah di luar ketiga faktor tersebut, seperti kerusuhan.

Lantas apa saja yang masuk cuaca buruk?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun