Mohon tunggu...
Dewi Silitonga
Dewi Silitonga Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

http://bit.ly/SehatAlamiKeluarga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengalamanku Menjadi Saksi di Sidang Perceraian

8 Juni 2019   12:54 Diperbarui: 20 April 2021   08:02 19113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini pengalaman saya menjadi saksi sidang perceraian. | kompas.com

Pengambilan janji selesai, yang kurang lebih bunyinya bahwa saya akan menyampaikan tidak lain tidak bukan hanya kebenaran.

Pertanyaan hakim seputar sudah berapa lama kenal penggugat dan keluarganya, apakah sering mendengar pertengkaran atau cekcok, apa yang diributkan, apakah pernah memberi saran untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Tanya jawab ini hanya sekitar 10 menit, kemudian saksi dipersilahkan keluar.

Sekitar 15 menit kemudian teman saya keluar dari ruang sidang berurai air mata. Saya suruh duduk di samping saya. 

"Gimana keputusannya"

"Udah talak"

"Mengapa nangis, aku bingung nih, mau nyelamatin tapi kamu nangis"

"Aku senang sebenarnya statusku sudah jelas. Tapi sedih juga, langsung terbayang tadi momen bersamanya. Waktu kami nikah. Masa masa senang. Tak pernahlah terpikir akhir rumah tanggaku begini".

Saya mengalihkan pembicaraan. Ke kantin makan. Ngobrol ngolor ngidul. Sudah sejam air matanya masih ngalir juga

"Apa yang kamu rasakan"

"Nggak tau. Kosong"

"Kalau gitu kita pulang saja"

Pesan gocar. Pulang. Semoga semua lancar kawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun