Singkatnya, situasinya adalah kebutuhan mendesak untuk merumuskan kegiatan kokurikuler dari sekadar penugasan menjadi pembelajaran holistik sebagai inkuiri kolaboratif lintas disiplin, yang secara fundamental menargetkan penguatan dimensi profil lulusan.
- Tantangan
- Hambatan dalam Menyatukan Disiplin dan Mengukur Karakter
Mewujudkan model pembelajaran holistik berbasis inkuiri kolaboratif ini menghadapi beberapa tantangan substantif:
A. Kompleksitas Koordinasi Lintas Disiplin: Secara operasional, koordinasi antar guru dari berbagai mata pelajaran sangat menantang. Menyamakan visi, menyepakati pembagian peran fasilitator, dan mencari waktu kolaborasi dalam jadwal yang padat adalah hambatan manajerial yang harus diatasi melalui manajemen proyek yang ketat di tingkat Kombel.
B. Desain Inkuiri yang Mendalam dan Relevan: Merancang proyek inkuiri yang benar-benar holistik di mana keterkaitan antar ilmu tidak dipaksakan, melainkan muncul secara alami dari pertanyaan esensial membutuhkan keterampilan khusus. Tantangannya adalah memastikan pertanyaan inkuiri siswa relevan dengan konteks SMAN 1 Karangdowo, namun juga memiliki koneksi ke isu-isu global , sehingga proyek kokurikuler tidak menjadi sekedar kegiatan lokal yang terisolasi.
C. Penilaian Karakter yang Obyektif dan Komprehensif: Bagaimana menilai dimensi karakter seperti Kemandirian dan Penalaran Kritis secara objektif dalam konteks proyek kelompok? Instrumen penilaian harus diubah dari penilaian produk akhir menjadi penilaian proses inkuiri dan perilaku kolaborasi. Tantangannya adalah mengembangkan rubrik holistik yang disepakati bersama oleh semua guru, yang mampu menangkap progress penguatan karakter siswa sepanjang proyek berlangsung.
Mengatasi tantangan-tantangan ini menjadi fokus utama kegiatan Kombel Curious Minds dalam fase implementasi.
- Aksi
- Langkah-Langkah Strategis dalam Implementasi Inkuiri Kolaboratif
- Untuk mengatasi tantangan di atas, saya, melalui Komunitas Belajar Curious Minds, merancang dan melaksanakan serangkaian aksi strategis yaitu:
Menyusun modul ajar atau perencanaan pembelajaran  Holistik
Untuk Menyusun modul ajar atau perencanaan, kombel menganalisis Capaian Pembelajaran atau Tujuan Pembelajaran pada masing-masing mata pelajaran. Setelah menemukan Tujuan Pembelajaran yang serupa maka kami akan menentukan tema pembelajaran holistik. . Dalam modul ajar ditentukan jumlah pertemuan untuk semua mata pelajaran yang terlibat disesuaikan dengan cakupan materi masing-masing mata pelajaran, urutan mengajar disesuaikan dengan sintak yang dipakai mulai dari menganalisis masalah sesuai dengan tema yang diambil sampai dengan menghasilkan project. Guru yang masuk sesuai jadwal pelajaran.
Kami dan anggota kombel curious minds sudah berhasil menyusun 5 tema pembelajaran holistik diantaranya adalah : Pertumbuhan dan Perkembangan untuk mencapai perubahan, Pentingnya Sanitasi dan drainase di lingkungan sekitar SMA N 1 Karangdowo, Pentingnya Sekolah Hijau SMA N 1 Karangdowo menuju Sekolah yang nyaman, Resiliensi Ekosistenm dan Kesehatan sekitar SMA N 1 Karangdowo , Agro Inovasi SMA N 1 Karangdowo: Transformasi Limbah Organik Menjadi Pupuk Cair(POC) sebagai solusi keberlanjutan pertanian dan lingkungan.
Setelah penyusunan modul ajar kami membuat jadwal pembelajaarn holistik dengan berkoordinasi dengan waka kurikulum. Setelah jadwal disusun kami membuat daftar hadir , jurnal mengajar , daftar asesmen komplit . Setelah itu kami mencetak modul ajar atau perencanaan holistik beserta LKPD nya serta perangkat holistik lainnya untuk pelakasanaan pembelajaran holistik.
Pembelajaran dengan pendekatan Holistik (Tematik)