Mohon tunggu...
Dewi Arimbi
Dewi Arimbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations - UPN "Veteran" Yogyakarta

International Relations Issue Culinary Treveling Life Style

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Upaya Diplomasi Publik Prancis melalui Kedai Franco-Indonesien oleh Intitut Francais Indonesia (IFI) Yogyakarta

5 Mei 2024   14:59 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Facebook IFI Yogyakarta

Dalam pengertian umum, diplomasi publik merupakan strategi yang interaktif dan global, melibatkan berbagai pihak dan jaringan dalam membangun hubungan produktif dan saling percaya, untuk menciptakan lingkungan global yang aman. Dengan terjalinnya diplomasi publik yang kuat juga dapat mendorong kerjasama yang lebih luas antar negara. Menurut Jay Wang (2006) diplomasi publik merupakan sebuah konsep yang sifatnya multi dimensi dan mencakup tiga tujuan utama, yaitu: (1) mempromosikan tujuan dan kebijakan negara, (2) bentuk komunikasi nilai dan sikap, serta (3) sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman bersama dan mutual trust antara negara dan masyarakat.

Penerapan dari diplomasi publik memiliki berbagai macam cara, mulai dari audio visual, media cetak dan salah satunya yaitu dengan pengenalan budaya, sejarah dan sastra dari suatu negara kepada masyarakat luas. Perancis merupakan salah satu negara di wilayah Eropa Barat yang telah menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan Indonesia sejak tahun 1950 hingga sekarang. Dalam hubungan diplomatiknya, Prancis juga melakukan upaya diplomasi publik yaitu melalui IFI atau Institut Francais Indonesie.

IFI merupakan institut yang  dibentuk dari penggabungan Bagian Kerja Sama dan Kebudayaan (SCAC) Kedutaan Besar Prancis dan pusat-pusat kebudayaan Prancis (CCF) di Indonesia. Institusi ini pertama kali dicetuskan tahun 2011 sebagai bentuk transformasi dari penggabungan lembaga - lembaga kebudayaan Prancis yang memiliki tujuan serupa. Apabila dilihat dari sejarah sebelum melebur menjadi IFI, kerja sama budaya, ilmiah dan teknik sejak awal telah berkontribusi dalam membangun hubungan kedua negara dan kemudian dikukuhkan dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama budaya dan teknik pada tahun 1969. Secara struktural, IFI memiliki otonomi finansial dengan tujuan agar pengelolaan bidang-bidang yang dibawahinya (kebudayaan, linguistik dan universitas) dapat berjalan dengan fleksibilitas yang maksimal.

IFI memiliki misi untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis di bidang sains, universitas, linguistik, dan kebudayaan. IFI mendampingi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi mereka ke Bersama Badan Nasional Prancis Campus France, IFI menawarkan lebih dari lima puluh beasiswa dan membantu seluruh mahasiswa, penerima beasiswa ataupun bukan, dalam merancang rencana studi mereka di bidang yang mereka suka. Institut ini mendanai belasan proyek riset setiap tahunnya melalui program PHC-Nusantara dan Science et Impact, serta melakukan promosi budaya ilmiah dan menyelenggarakan berbagai acara debat dengan ide bertema isu-isu penting dunia sains. IFI juga memiliki misi untuk membantu pengembangan industri kreatif dan budaya kedua negara (perfilman, mode, gim video, desain, dsb.) dengan menggelar program-program penyokong ekspor karya dan pertemuan-pertemuan profesional.

Dalam perkembangannya, IFI selalu mendukung kebebasan berekspresi dan keberagaman dalam konteks globalisasi serta menunjukkan kompetensi dan keahliannya dalam mempromosikan budaya Prancis di Indonesia. Sebagai ekstensi dan lembaga kerja sama Prancis, IFI juga berfungsi sebagai tempat bagi para ahli dan konsultan. Dalam keterlibatannya, IFI aktif pada bidang kebudayaan dengan berbagai kegiatan budaya dan proyek seni bersama warga lokal dan komunitas, linguistik yaitu dengan menyediakan kursus bahasa Prancis, sertifikasi bahasa, pelatihan untuk pengajar bahasa Prancis, dan pendidikan bahasa terkait dan kerjasama ilmiah dan universitas, IFI mempromosikan pendidikan tinggi Prancis, menawarkan program beasiswa, mendukung kerja sama universitas, kolaborasi penelitian, dan menyelenggarakan seminar-seminar tentang berbagai topik. DI Indonesia, IFI terdapat di 4 lokasi yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.

Sejalan dengan bidang linguistik, salah satu cabang IFI yang ada di Yogyakarta menyediakan sarana belajar Bahasa Prancis dengan konsep yang seru yaitu Kedai Franco Indonesien. Kegiatan ini sudah cukup rutin diadakan di IFI Yogyakarta, dengan memberikan pengalaman praktik bahasa Prancis dengan natif frankofon sambil mengajari mereka bahasa Indonesia setra nongkrong di tempat yang asik. Konsepnya bagi peserta yang mengikuti akan membuat grup (4-5 orang maksimal), sesuai dengan tingkat kemampuan bahasa masing masing dan peserta dapat ngobrol tentang berbagai tema yang dipilih, dalam bahasa Prancis lalu dalam bahasa indonesia (15 menit tiap bahasa) setelah itu akan melakukan rolling ke grup yang lain.

Sumber : Instagram IFI Yogyakarta
Sumber : Instagram IFI Yogyakarta

Kegiatan Kedai franco-indonsien diadakan secara gratis untuk umum, dan lokasinya terdapat di IFI Yogyakarta (Jl. Sagan 3), tentunya dengan cara yang unik kegiatan belajar bahasa lebih menarik. Dengan kesempatan terbuka untuk belajar budaya khususnya bahasa asing menjadi peluang untuk masyarakat Indonesia meningkatkan komunikasi internasional yang lebih baik, memperluas jaringan sosial, hingga peluang karir dan akademik yang lebih baik. Dengan topik yang luas untuk berbagi pemikiran satu sama lain juga turut meningkatkan kemampuan berpikir, memperluas wawasan budaya, mengembangkan keterampilan sosial, dan memperluas pemahaman bahasa secara keseluruhan. Dalam era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing sangat berharga dan dapat memberikan keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, untuk itu diplomasi publik yang dilakukan melalui Kedai Franco Indonesien menunjukkan dampak positif yang diberikan terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa diplomasi publik dapat kita temukan melalui berbagai kegiatan pertukaran budaya antar negara, dan seiring berkembangnya teknologi tentunya bentuk diplomasi publik juga turut beragam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun