Mohon tunggu...
Dewiyatini
Dewiyatini Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Penulis Lepas, Kontributor, Fotografer Amatir, Videographer Kulakan, Tukang Dongeng, Separuh IRT, Separuh Pekerja Lepas, Kurir Makan Siang, Camilan Hunter, Fans Bakso-Thing, Eksperimental Chef, Bodyguard Suami.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Sering Ada Kesan Persaingan Kasih Sayang Menantu dan Mertua Perempuan?

11 Mei 2024   18:53 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:56 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/putri-menjelaskan-bagaimana-ibu-lansia-menggunakan-smartphone-3791666/

Dalam beberapa budaya atau keluarga, terdapat harapan atau ekspektasi bahwa seorang suami harus memberikan perhatian utama kepada ibunya. Ini dapat menciptakan perasaan persaingan antara istri dan ibu mertua untuk mendapatkan perhatian dari suami.

2. Ketidakpahaman atau Konflik: 

Kurangnya pemahaman atau komunikasi yang buruk antara istri dan ibu mertua dapat menyebabkan ketegangan dan persepsi bahwa mereka bersaing untuk kasih sayang suami.

3. Kehabisan Waktu dan Energi: 

Suami mungkin merasa sulit untuk membagi waktu dan perhatian secara adil antara istri dan ibunya karena tuntutan pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sehari-hari lainnya.

Untuk mengatasi persepsi ini dan memastikan bahwa suami dapat adil dalam membagi perhatian antara istri dan ibunya, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Komunikasi Terbuka: 

Suami dan istri harus berkomunikasi secara terbuka tentang perasaan dan kebutuhan masing-masing terkait perhatian dan dukungan dari suami.

2. Buat Prioritas Bersama: 

Bersama-sama, pasangan harus menetapkan prioritas tentang bagaimana waktu dan perhatian suami dapat dialokasikan antara istri dan keluarga inti serta keluarga luarga.

3. Batas yang Jelas: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun