Berbulan bulan aksi nyata dibuat guru tidak tervalidasi. Ada apa? Begitu murah dan rendahkah penghargaan terhadap karya guru?
Ah tidak baik berprasangka buruk, karena waktu akan menjawab. Tapi yang penting untuk dipahami adalah semangat guru untuk berkarya.
Terlepas ada isu guru menjiplak karya teman atau mencari diberbagai sumber, ya itulah kelemahan alat. Alat tidak punya hati. Tidak punya rasa.
Ketika alat itu dikendalikan oleh orang yang tidak paham medan, bisa saja akan salah sasaran.
Kita menakuti itu terjadi pada aplikasi aksi nyata pada PMM. Berbulan bulan tidak ada jawaban. Ujung ujung semisal tidak lolos dibulan mei? Padahal belajar mandiri itu dipakai dalam RHK guru.
Apakah itu menjadi kegagalan guru mengembangkan kompetensinya? Hanya mereka yang tahu akan tahu jawabannya.