Mohon tunggu...
Devy Puspita
Devy Puspita Mohon Tunggu... Pengangguran

suka es krim

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gratis Tapi Kontroversial: Rahasia di Balik Program Makan Bergizi MBG

24 September 2025   12:43 Diperbarui: 24 September 2025   12:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instagram) 

Bayangkan sebuah program yang menjanjikan makanan bergizi gratis untuk jutaan anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia. Di atas kertas, ini terdengar seperti solusi sempurna untuk mengatasi malnutrisi dan stunting yang telah lama menjadi masalah bangsa. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang telah menyentuh lebih dari 15 juta penerima manfaat, membuka ribuan dapur umum, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi ribuan orang.

Namun, di balik angka-angka mengesankan itu, ada cerita yang jarang terdengar. Beberapa kasus keracunan massal, tantangan distribusi, hingga pertanyaan tentang kualitas makanan yang disajikan membuat program ini menjadi sorotan publik. Apa sebenarnya yang terjadi di balik MBG? Mari kita telusuri lebih dalam.

1. Tujuan Besar di Balik MBG

Program MBG diluncurkan pemerintah pada Januari 2025 sebagai upaya untuk:

  • Menangani malnutrisi dan stunting pada anak-anak.
  • Memberikan asupan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui.
  • Menciptakan lapangan kerja baru melalui dapur umum dan sektor pangan lokal.

Dengan target lebih dari 15 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, program ini terlihat ambisius, tetapi jelas menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki status gizi masyarakat.

2. Keberhasilan Nyata MBG

Sejauh ini, MBG berhasil:

  • Membuka lebih dari 5.103 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi.
  • Memberdayakan sekitar 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM, karena bahan makanan sebagian besar diambil dari sumber lokal.
  • Menyediakan makanan bergizi setiap hari bagi jutaan siswa dan ibu hamil, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

Keberhasilan ini membuat MBG menjadi contoh nyata bagaimana program pemerintah bisa langsung menyentuh masyarakat luas.

3. Kontroversi dan Tantangan yang Muncul

Tidak semua berjalan mulus. Beberapa tantangan yang muncul antara lain:

  • Kasus keracunan massal: Beberapa sekolah melaporkan ratusan siswa mengalami keracunan akibat makanan MBG yang tidak memenuhi standar kualitas.
  • Distribusi yang tidak merata: Ada daerah yang menerima lebih banyak pasokan, sementara wilayah terpencil kadang kekurangan.
  • Pertanyaan tentang kualitas: Beberapa orang menilai makanan yang disajikan kurang bervariasi dan tidak selalu sesuai standar gizi ideal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun