Mohon tunggu...
Devry Paraditya
Devry Paraditya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya basket dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Dasar Pengindraan Jauh

13 Oktober 2025   06:18 Diperbarui: 13 Oktober 2025   06:18 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada satu hal menarik dari zaman modern ini: kita bisa "melihat" tempat-tempat di bumi tanpa harus menginjakkan kaki ke sana. Gunung-gunung di Papua, hutan Kalimantan, sampai gurun di Afrika  semua bisa tampak jelas lewat layar kecil di genggaman tangan. Tapi di balik kemudahan itu, ada teknologi besar yang bekerja diam diam: penginderaan jauh, atau yang sering disebut remote sensing.

Penginderaan jauh pada dasarnya adalah cara manusia mengamati permukaan bumi tanpa kontak langsung, dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Konsep ini mungkin terdengar rumit, tapi idenya sederhana: setiap benda di bumi memiliki kemampuan memantulkan atau memancarkan energi, dan energi itulah yang ditangkap oleh sensor di wahana seperti satelit atau pesawat udara.

Bayangkan, ketika matahari memancarkan sinarnya ke bumi, sebagian cahaya itu dipantulkan oleh tanah, air, tumbuhan, atau bangunan. Sensor yang ada di satelit menangkap pantulan itu, lalu menerjemahkannya menjadi data berupa citra. Citra inilah yang kemudian bisa kita lihat dalam bentuk peta, foto udara, atau visual warna-warni yang memperlihatkan kondisi permukaan bumi secara detail.

Fondasi Utama Penginderaan Jauh

Secara umum, ada tiga unsur penting dalam sistem penginderaan jauh: sumber energi, sensor, dan objek.

1. Sumber energi bisa berasal dari cahaya matahari (pasif) atau dari alat buatan manusia seperti radar (aktif).

2. Sensor berfungsi menangkap energi yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi.

3. Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran pengamatan, mulai dari lahan, air, hingga vegetasi.

Hasil tangkapan dari sensor biasanya berupa data digital atau citra satelit. Data ini tidak langsung bisa dimengerti manusia, karena masih perlu melalui proses pengolahan dan interpretasi. Dari sinilah kemudian muncul informasi baru, misalnya peta tutupan lahan, pola aliran sungai, persebaran permukiman, atau tingkat kerusakan hutan.

Dari Ruang Angkasa ke Kehidupan Sehari-hari

Dulu, teknologi penginderaan jauh hanya digunakan untuk kepentingan militer dan penelitian. Namun kini, manfaatnya sudah sangat luas dan dekat dengan kehidupan kita.
Dalam bidang geografi, penginderaan jauh membantu memetakan bentang alam dan wilayah administratif. Di sektor pertanian, teknologi ini bisa memantau tingkat kesuburan tanah dan kesehatan tanaman, sehingga petani dapat mengatur pola tanam dengan lebih efisien. Dalam penanggulangan bencana, citra satelit membantu pemerintah memantau titik panas kebakaran hutan, jalur banjir, hingga lokasi terdampak gempa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun