Di pertemuan kedua ini, kami banyak mendapatkan saran dari pak Harry, dia menyarankan kita , agar kita selalu mencatat apa yang telah di sampaikan oleh para dosen, dan setelah itu, kita di perintah agar mempelajarinya lebih luas, entah itu kita mempelajarinya lewat buku, atau kita browsing di internet.
Mengapa kita harus mencatat dan mempelajarinya lebih luas?, Agar suatu saat nanti, kita tidak menyesal di semester akhir. Karena kalau kita sudah waktunya skripsi, kita membutuhkan materi materi dari semester awal sampai akhir.
Maka dari itu, kemarin kami mencatat, apa yang telah di sampaikan oleh Pak Harry. Ada 2 point penting yang kami catat.
1. Sejarah Jurnalistik
Sejarah Jurnalistik sendiri, merujuk kepada Acta Diurna pada zaman Romawi Kuno, masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44SM). Acta Diurna, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi), di yakini sebagai produk jurnalistik pertama di dunia.
Julius Caesar di sebut sebagai "Bapak Pers Dunia". Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi, saat itu, atas perintah Raja Imam Agung, segala kejadian penting di catat pada Annals, yakni papan tulis yang di gantungkan di serambi rumah.
2. Penemu Mesin Cetak
Johannes Gutenberg, adalah seorang pandai logam, dan penemu berkebangsaan Jerman, yang memperoleh ketenaran, berkat sumbangannya di bidang teknologi percetakan pada tahun 1450-an, termasuk Aloy logam huruf (type metal), dan tinta berbasis minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan jenis mesin cetak baru, yang berdasarkan pencetak yang di gunakan dalam membuat anggur.
Karya utamanya, Alkitab Gutenberg (juga di kenal sebagai Alkitab 42 baris), telah di akui memiliki estetika dan kualitas teknikal yang tinggi