Konser Penutup: Cangcuters dan Bernadya
Malam terakhir CC Cup XL 2025 berpuncak pada konser Cangcuters dan Bernadya dua warna yang berbeda, satu energi yang sama. Cangcuters membuka dengan tempo tinggi; dentuman drum dan riff gitar memecah udara Menteng Raya 64. Tribun bergelombang, ponsel terangkat, dan barisan depan kompak meneriakkan hook lagu-lagu lama yang akrab di telinga. Di sela lonjakan adrenalin itu, crowd control bekerja rapi, jalur evakuasi tetap lapang, barikade aman, dan area tenant masih bisa bernapas untuk arus keluar-masuk.
Begitu lampu panggung meredup, Bernadya mengambil alih dengan nuansa lebih hangat. Suaranya yang lembut menenangkan riuh, mengajak ribuan penonton bernyanyi pelan semacam cooling down emosional setelah sepekan kompetisi. Banyak yang menyalakan lampu ponsel, lautan benderang itu seperti mengikat pengalaman tiap orang menjadi satu memori kolektif. Di balik layar, bidang konsumsi menutup hari dengan ritme yang tetap siaga, air minum tambahan untuk crew panggung, buffer snack untuk panitia penutup, dan sinkronisasi akhir dengan tenant yang baru saja rampung cash-out.
Pada akhirnya, konser ini bukan sekadar hiburan pamungkas. Ia menjadi ritual penutup yang menyatukan semua peran pemain, penonton, wasit, panitia, karyawan, hingga mitra dalam satu napas yang sama. Cangcuters mengajarkan kita melepaskan sisa tenaga; Bernadya mengajarkan kita meresapi makna. Keduanya menegaskan pesan terbesar CC Cup yaitu kebersamaan adalah energi terbarukan dipakai, lalu kembali menguatkan.
CC Cup XL 2025 menegaskan bahwa anak muda Indonesia tidak hanya bisa bersorak; mereka bisa bekerja rapi, jujur, dan kolaboratif. Di balik riuh, ada yang tumbuh untuk disiplin, tanggung jawab, keberanian, rasa hormat karakter yang akan mereka bawa melampaui pagar sekolah.
Di sinilah pendidikan karakter menemukan buktinya, bukan di papan slogan, melainkan di jadwal, antre, distribusi, dan keputusan-keputusan kecil yang diambil dengan hati-hati. Itulah sebabnya CC Cup lebih dari festival, ia adalah sekolah kehidupan. Dan sebagaimana ajaran magis, kita pulang bukan sekadar puas; kita pulang ingin lebih baik lagi esok hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI