Mohon tunggu...
Devi WulanSuci
Devi WulanSuci Mohon Tunggu... Lainnya - TARUNI PKTJ TEGAL

hobi hiking,jogging

Selanjutnya

Tutup

Film

"Indonesia Calling" Bukti Australia Mendukung Indonesia Merdeka

26 November 2022   16:54 Diperbarui: 26 November 2022   17:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

"Indonesia Calling" Bukti Australia Mendukung Indonesia Merdeka

Film merupakan komunikasi media massa yang bersifat audio visual yang bertujuan sebagai sarana menyampaikan pesan baik sosial maupun moral kepada penonton. Perkembangan dunia perfilman saat ini sangatlah berkembang  pesat tak terkecuali di negara Indonesia. Berbagai tema film telah diproduksi sebagai sarana hiburan maupun penyampaian pesan bagi penonton mulai dari tema horror,komedi,petualang,romantis dan pastinya film sejarah.

Indonesia mulai membuat perfilman dengan tema sejarah untuk pertama kalinya yaitu film dengan berjudul "Indonesia Calling". Film Indonesia Calling adalah film yang menceritakan sejarah setelah kemerdekaan Indonesia yang diproduksi tahun 1946 dan disutradarai oleh Joris Ivens. Film ini berlatar warna hitam putih yang menceritakan bagaimana kehidupan bangsa Indonesia setelah  merdeka. 

Indonesia Calling menceritakan kehidupan masyarakat Indonesia yang berada di Australia, sejatinya orang Indonesia tersebut adalah para aktivis yang diasingkan kemudian mereka pergi ke Australia karena lebih dekat dengan tempat pengasingan.

Dalam film ini terlihat bahwa Indonesia dan Australia memiliki hubungan yang cukup baik terlihat ketika Ev Elliot mewakili gabungan Perserikatan Buruh Australia memberikan bendera kepada Indonesia. Pemberian bendera sebagai simbol dukungan para pekerja Australia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Pada adegan film tersebut juga terlihat bahwa Indonesia mengenalkan budayanya seperti tari ksatriya dan putri kerajaan yang ditarikan oleh 2 orang, tarian ini sudah berumur kurang lebih 1500 tahun sebelum bangsa portugis dan Belanda datang ke Jawa. 

Dalam masa pengasingan terlihat jelas bahwa Indonesia tidak pernah melupakan kebudayaannya.Selain itu,juga ada musisi jalanan yang membawakan lagu berbahasa Indonesia,walaupun orang Australia tidak mengerti artinya tapi mereka tetap menikmati lagu tersebut. 

Meskipun berada di negara lain para aktivis masih bisa menampilkan kebudayaan karena salah satu dari mereka adalah seorang seniman. Selain itu, dalam film ini juga menyatakan bahwa selama tiga setengah abad Indonesia dijajah oleh Belanda mereka mengambil semua kekayaan alam mulai dari tambang timah,tambang minyak, perkebunan karet, dan kina.

Walaupun tidak berada di tanah air akan tetapi semangat orang Indonesia tetap berkobar demi kemerdekaan hal ini bisa dilihat dalam cuplikan film "Indonesia Calling" ketika orang Indonesia bersumpah dan menyuarakan kemerdekaan di jalanan Australia. Film ini juga menceritakan bahwa Belanda ingin menguasai Indonesia untuk mengambil keuntungan dari sumber daya alam. 

Cerita ini dimulai dari kapal Belanda yang bersandar di pelabuhan Australia tepatnya di Brisbane,Meulborne, dan sydney kapal tersebut bertujuan mengangkut senjata serta prajurit untuk berlayar ke Indonesia. 

Akan tetapi,para buruh Indonesia menolak untuk bekerja di kapal Belanda apalagi untuk mengangkut senjata yang digunakan untuk melawan Indonesia. Para buruh Indonesia pun akhirnya langsung meninggalkan kapal dan dermaga. Kemudian,para buruh Indonesia bertemu dengan para pelaut asal India dan Cina mereka bekerja sama untuk memboikot kapal Belanda yang bersandar di pelabuhan Australia.

Belanda menyatakan bahwa kapal miliknya digunakan untuk kepentingan kemanusiaan berisi obat-obatan serta makanan.Akan tetapi,Ben Chiefly selaku perdana menteri Australia menemukan senjata dan amunisi kemudian kapal Belanda dicap kapal "hitam" sehingga aksi permogokan semakin meluas. Permogokan kemudian diikuti oleh 11 awak kapal Inggris, Moreton Bay yang lebih senang meninggalkan kapal mereka daripada mengangkut tentara ke Jawa. 

Max Sekantu dan Tukliwan memeriksa kapal kapal Belanda yang tidak jadi berlayar. Akan tetapi, ada 1 kapal yang lolos dari pengecekan karena Belanda menyelinapkan kapal Swarten dengan awak kapal India. Kemudian mereka langsung mengejar kapal Swarten menggunakan kapal kecil,mereka berusaha agar awak kapal India berhenti dan mematikan mesin kapal. 

Akhirnya usaha mereka membuahkan hasil para awak kapal India berhenti dan meninggalkan kapal Belanda untuk kembali ke dermaga. Setelah sampai di dermaga mereka menyelenggarakan pertemuan perayaan di sudut jalanan terdekat.

Di sudut jalan kota Sydney terlihat perwakilan dari Komisi Kemerdekaan Indonesia berterimakasih atas aksi pelaut India atas tindakan yang gagah berani dalam mendukung perjuangan Indonesia, karena mereka berani meninggalkan kapal Belanda yang mengangkut senjata untuk dibawa ke Indonesia. 

Kemudian sekretaris jendral Waterside Workers Federation,Jim Healey menegaskan prinsip Atlantik Charter bahwa semua buruh Cina, Amerika, Selandia Baru, India, dan Indonesia harus berjuang bersama untuk melawan imperialisme Belanda.

Adegan akhir film Indonesia calling, para pelaut Cina menggalangkan dana untuk Indonesia sejumlah 1100 pondsterling. Dr Sun selaku  bapak nasional Cina mendukung bangsa yang tertindas untuk mencapai kemerdekaan mereka sehingga mereka sangat mendukung pergerakan nasional Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. 

Film Indonesia Calling ditutup dengan aksi para buruh berjalan mereka berasal dari lima negara untuk bersatu melawan pertempuran pertempuran lain, para pelaut berjalan di jembatan yang di bawahnya terdapat kapal yang tidak berlayar. Kapal tersebut sebagai bukti bahwa para pelaut telah berhasil melaksankan tugasnya.

Film Indonesia Calling menceritakan bagaimana para tokoh Indonesia tetap memperjuangkan kemerdekaan walaupun tidak berada di tanah air. Kerja sama antar bangsa sangat jelas di ceritakan dalam film ini, sehingga kemerdekaan Indonesia sebenarnya ada campur tangan dari bangsa lain sehingga sejarah tentang kemerdekaan tidak boleh terlupakan oleh para generasi penerus bangsa.

Sebagai generasi muda harus ingat "JAS MERAH" yang artinya jangan sekali kali melupakan sejarah ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang diucapkan Ir.Soekarno ketika berpidato.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun