Mohon tunggu...
Devi Tia Artanti
Devi Tia Artanti Mohon Tunggu... Freelancer - Devitia

Jangan takut untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kimia dalam Penanggulangan Covid-19

27 Agustus 2021   09:28 Diperbarui: 27 Agustus 2021   09:36 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 (Corona Virus Disease) atau yang biasa dikenal dengan virus corona merupakan suatu penyakit jenis baru dapat menular yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia disebabkan adanya virus corona yang ditemukan baru-baru ini. Virus corona adalah bersifat zoonosis, yang merupakan penyakit yang dapat menularkan anatara hewan dan manusia. Virus corona berawal mula muncul di Wuhan China pada akhir tahun 2019. Virus corona berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol ke seluruh dunia. Virus ini telah merenggut nyawa yang disebabkan dari virus ini baik di China maupun di Negara lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona ini sebagai Kedarutan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public Health Emergency of International Concern). WHO menyatakan bahwa wabah yang sedang terjadi saat ini sebagai Pandemi Global. Penyebaran dan peningkatan jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu yang sangat cepat dan telah menyebar antar Negara termasuk Indonesia.

Virus corona ini membuat kecemasan bagi masyarakat dan pemerintah. Pemerintah mulai membuat kebijakan baru untuk mengatasi penurunan penyebaran covid-19. Kebijakan ini yang disebut dengan New normal. New normal merupakan kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dengan selalu menerapkan protocol kesehatan di tengah pandemi covid-19. Himbauan ini pemerintah menganjurkan untuk bisa hidup berdampingan dengan virus yang telah memakan korban jiwa di seluruh dunia. Himbauan yang dianjurkan antara lain: memakai masker, mencuci tangan, penyemprotan disinfektan, memakai handsanitizer.

Himbauan yang dianjurkan oleh pemerintah, tidak lain merupakan peran kimia dalam penurunan penyebaran covid-19. Seperti yang disebutkan diatas masker medis, handsanitizer, disinfektan merupakan tidak lepas dari bahan kimia yang tergantung. Hal ini menjadi peran kimia sangat penting salam penanggulangan penyebaran covid-19.

Kimia merupakan sifat yang perubahannya dialami suatu benda yang mebentuk zat baru. Sifat kimia ini yang menjadi pandangan masyarakat berkaitan dengan bahan peledak yang membahayakan. Namun kimia adalah suatu pembahasan yang mengarah tentang susunan, sifat, struktur, dan perubahan materi sertaa energy yang menyertainnya. Sebagian ilmu kimia merupakan ilmu percobaan, dan sebagian membahas pengetahuan yang diperoleh dari penelitian di laboratorium.

Masa pandemi covid-19 ini kehidupan masyarakat dituntut untuk tetap menjga produktivitas dengan menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan yang sesuai himbauan dari pemerintah. Masyarakat diminta mematuhi segala protokol kesehatan dengan 5M seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumuan dalam hidup di era New normal ini. Dalam hal ini peran kimia sangat terasa penting, salah satunya dengan dianjurkannya mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, penyemprotan disinfektan, dan handsanitizer. Himbauan tersebut merupakan produk dari hasil olahan bahan kimia.

Menurut penelitian dari Swansea University menemukan kandungan kimia yang berbahaya terdapat pada masker medis sekali pakai. Kandungan yang terdapat dalam masker berbahaya dan berdampak pada pencemaran lingkungan. Seorang ilmuwan menemukan polutan tingkat tinggi yang terkandung pada masker itu termasuk timbal, tembaga, dan antimony di dalam serat plastik dan berbasis silikon dari masker medis sekali pakai.


Secara ilmiah menjelaskan kaitan kimia anatara sabun dengan virus corona, yaitu covid-19 terdiri dari tiga komponen utama, antara lain: protein, lipid, dan asam ribonukleat. Sedangkan komponen utama dalam sabun adalah surfaktan. Senyawa kimia tersebut biasanya terdiri dari dua bagian yang berbeda dan memiliki sifat masing-masing. Prinsip kerja sabun untuk membunuh virus adalah membentuk emulsi dengan suatu kotoran, dimana bagian ekor yang akan mengikat kotoran, serta bagian kepala yang akan berinteraksi dengan air pembilas.

 Hand sanitizer sendiri berdasarkan anjuran WHO terdiri dari beberapa komposisi kimia diantaranya adalah alkohol dengan kadar minimal yang adalah 70%.  Alkohol merupakan bahan kimia yang efektif untuk membunuh mikroba dan mampu membunuh bakteri-bakteri patogen. Oleh karena itu, pada bahan antiseptic pasti terdapat didalam senyawa alkohol. Namun, ada beberapa tantangan dan kekhawatiran terkait dengan formulasi ini dalam hal bahaya  kebakaran dan toksisitas kulit karena kandungan alkohol yang tinggi.

Disinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat mikroorganisme seperti pada bakteri, virus, dan jamur kecuali spora bakteri yang ada pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai, dan lain-lain. Disinfektan tidak digunakan pada kulit maupun selaput lender, karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan permukaan benda dengan cara mengusapkan larutan disinfektan pada bagian yang terkontaminasi, misalnya pada lantai, dinding, daun pintu, permukaan meja, saklar listrik, dan lain-lain.

Masa pandemi ini, kimia sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia baik di masa new normal ataupun masa sebelum new normal. Selain itu, masker yang kita gunakan pastinya diproduksi dengan sistem kerja dan bahan kimia. Ketika diteliti lebih jauh lagi, kimia yang berkolaborasi dengan ilmu farmasi (kimia farma) dan biokimia juga berperan dalam pembuatan obat-obatan yang mampu menghambat penyebaran virus Covid-19 di dalam tubuh manusia.

Peran kimia dalam upaya penanggulangan penyebaran virus corona ini sangat nyata. Kimia sangat penting dalam kehidupan tanpa ada kimia penanggulangan virus corona tidak bisa ditangani. Tidak semua bahan kimia berbahaya, asalkan mengerti kadar dan anjuranya yang digunakan. Peran kimia sangat penting di masa new normal ini dan penanganan virus corona.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun