Mohon tunggu...
Devi Sulistia
Devi Sulistia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perdagangan Nikel Internasional: Dampak Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial Serta Signifikansinya dalam Era Energi Terbarukan

28 April 2023   21:04 Diperbarui: 28 April 2023   21:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan 

Perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam perdagangan internasional, setiap negara akan mengimpor dan mengekspor barang dan jasa yang mereka butuhkan. Negara-negara yang memiliki keunggulan komparatif di bidang tertentu akan lebih banyak mengekspor barang dan jasa tersebut, sementara negara-negara yang membutuhkan barang dan jasa tersebut akan lebih banyak mengimpor.

Salah satu dampak positif dari perdagangan internasional adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi barang dan jasa. Dalam perdagangan internasional, negara-negara akan memanfaatkan keunggulan komparatifnya masing-masing, sehingga dapat memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah dan kualitas yang lebih baik. Dengan begitu, negara-negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengekspor barang dan jasa yang berlebih ke negara lain.

Nikel adalah logam yang banyak digunakan dalam industri, terutama dalam pembuatan baja dan baterai. Sebagai hasilnya, perdagangan nikel internasional sangat penting dan memiliki dampak signifikan pada perekonomian global. 

Perdagangan nikel internasional dimulai pada akhir abad ke-19 ketika terdapat penemuan deposit nikel yang besar di Kanada. Saat ini, Indonesia, Filipina, dan Rusia menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Negara-negara ini memproduksi lebih dari 60% dari total produksi nikel dunia.

Perdagangan nikel internasional memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi negara-negara produsen nikel, seperti meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja. Namun, perdagangan nikel juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan, terutama dalam hal pengolahan dan penambangan nikel.
Negara-negara pengimpor nikel seperti Tiongkok dan Amerika Serikat juga terpengaruh oleh perdagangan nikel internasional. Ketergantungan mereka pada impor nikel dari produsen utama seperti Indonesia dapat membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan.


Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang perdagangan nikel internasional, termasuk produksi dan konsumsi nikel di seluruh dunia, harga dan fluktuasi pasar, serta dampak sosial dan lingkungan dari pengolahan dan penambangan nikel.
Top of Form

Pembahasan
Perdagangan nikel internasional memiliki dampak ekonomi yang signifikan pada negara-negara produsen dan pengimpor, serta dampak lingkungan yang serius. Indonesia, Filipina, dan Rusia adalah produsen nikel terbesar di dunia, dengan Indonesia menjadi produsen terbesar dengan produksi sekitar 800.000 ton per tahun. 

Namun, produksi nikel Indonesia masih terkendala oleh masalah lingkungan, kebijakan pemerintah yang kurang jelas, serta ketergantungan pada impor teknologi dan peralatan dari luar negeri.

 Peningkatan permintaan dari industri pembuatan baterai dan baja telah meningkatkan produksi dan ekspor nikel dari negara-negara ini. Selain itu, Cina merupakan konsumen terbesar nikel, mengkonsumsi sekitar 50% dari produksi global.

Menurut Irwandy Arif, Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia memiliki cadangan nikel yang cukup besar dan potensial untuk menjadi produsen terbesar nikel dunia. Namun, produksi nikel Indonesia masih terkendala oleh masalah lingkungan, kebijakan pemerintah yang kurang jelas, serta ketergantungan pada impor teknologi dan peralatan dari luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun