Mohon tunggu...
Devi Niq
Devi Niq Mohon Tunggu... Guru - Fokus atau Berhenti

Mencari jalan menuju impian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kisah Pejuang Skripsi Fisabilillah

22 Juni 2019   19:30 Diperbarui: 23 Juni 2019   22:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang tidak hanya tentang cinta yang perlu diperjuangkan dengan cara fisabilillah. Generasi milenial pun perlu memperjuangkan masa depannya dengan cara menyelesaikan skripsinya di jalan yang benar.

Banyak mahasiswa akhir yang kemudian mengeluh di saat-saat terakhir perjuangannya untuk memperoleh gelar yang diimpikannya.

Mulai dari topik yang tidak sesuai dengan keinginan dosen pembimbing, dosen pembimbing yang tidak bisa dihubungi, sulitnya bertemu dengan dosen pembimbing, buku-buku referensi yang cukup langka hingga kompetisi yang terjadi antar teman satu pembimbing.

Pertanyaan demi pertanyaan pun semakin membuat mahasiswa akhir menjadi tertekan.

"sudah sampai bab mana skripsinya?"
"kapan seminar proposalnya?"
"kapan sidang skripsinya?"
"kapan wisudanya?"
"kapan nikahnya?"

(pertanyaan terakhir ini khusus untuk jomblo fisabilillah ya, jadi kalian tidak perlu baper)

Bagi kalian yang tidak sedang dalam perjuangan mungkin akan terdengar biasa saja, tapi bagi yang sedang dalam perjuangan pasti akan terasa menyakitkan.

Kalian tidak mengetahui seberapa banyak pengorbanan yang telah dilakukannya selama berjuang dalam menyusun skripsi. Ada yang rela mengurangi uang jatah makannya demi ngeprint hasil revisian yang tidak pernah usai, ada yang rela menghabiskan waktunya selama berjam-jam di perpustakaan demi mencari banyak referensi untuk bahan skripsi hingga ada yang rela menjadi nokturnal setiap malam untuk menyelesaikan revisi demi bertemu dengan dosen pembimbing.

Jadi mulai saat ini, tolong hindari pertanyaan-pertanyaan di atas agar hubungan pertemanan kalian menjadi langgeng. Kemudian coba ganti pertanyaan kalian dengan:

"sudah makan belum? biar saya traktir makan siangmu hari ini"

Berbagai usaha telah dilakukan oleh para pejuang skripsi agar segera mendapat persetujuan dosen pembimbing. Namun perjuangan menyusun skripsi tidak semudah seperti para netizen yang mengomentari artis di kolom komentar akun media sosialnya.

Kisah yang menyedihkan ini tentu akan berakhir dengan bahagia apabila kalian mengetahui bagaimana caranya menarik simpati para dosen pembimbing.

Rasa simpati yang terbangun memunculkan rasa kasih sayang dosen pembimbing terhadap mahasiswanya. Akibatnya muncul kecenderungan untuk mengutamakan hubungan emosional dibandingkan hubungan profesional selama bimbingan berlangsung.

Dan selamat kalian akan memperoleh persetujuan dosen pembimbing dengan mudah.

Berikut saya paparkan beberapa tips agar kalian memperoleh simpati dari dosen pembimbing

1.Berdoa 

Hal utama yang perlu dilakukan oleh mahasiswa akhir untuk memperoleh kemudahan dan kelancaran selama proses bimbingan menyusun skripsi adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ingat melakukan usaha tanpa berdoa merupakan hal yang akan sia-sia bagi mahasiswa akhir. Sebab sehebat apapun kalian di hadapan manusia, akan nampak lemah di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.

Utamakan berdoa untuk memohon kelembutan hati para dosen pembimbing agar senantiasa membimbing kalian dengan sebaik mungkin.

2.Memohon Restu Orang Tua

Perbanyaklah memohon restu kepada orang tua agar selalu diberikan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sebab restu kedua orang tua adalah restu Tuhan Yang Maha Esa.

Meskipun kalian tidak memintanya, tentu orang tua akan selalu mendoakan kesuksesan bagi anak-anaknya.

Jadi bagi kalian yang sedang dalam masa berjuang menyusun skripsi agar prosesnya menjadi mudah, hindari melakukan perbuatan yang dapat menyakiti hati kedua orang tua.

3.Perhatikan Situasi dan Kondisi

Banyak generasi milenial saat ini yang kurang memperhatikan sikapnya pada saat bergaul dengan orang yang lebih tua. Termasuk kalian para mahasiswa akhir yang sering memilih jalan pintas untuk mendapatkan kesempatan dalam bertemu dosen pembimbing.

Mulai dari cara kalian mengirim pesan atau melakukan telepon kepada dosen pembimbing di waktu istirahat, hingga cara kalian menemui dosen pembimbing di waktu yang tidak sesuai bahkan tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Hal ini bukan malah mendapat simpati dari dosen pembimbing, tetapi sebaliknya kalian akan mendapat tanda merah dari para dosen pembimbing. Sebab pesan singkat kalian dan juga telepon kalian hingga kehadiran kalian yang tiba-tiba dianggap sebagai gangguan belaka.

4.Sabar Menghadapi Dosen Pembimbing 

Seringkali mahasiswa akhir mengeluh tentang sulitnya menghubungi dosen pembimbing saat berencana untuk melakukan bimbingan.

Wahai mahasiswa akhir, dosen pembimbingmu memiliki tugas dan tanggung jawab yang luar biasa banyak. Beliau harus menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan, termasuk tugasnya dalam membimbing skripsi.

Jadi bersabarlah, tidak perlu terlalu berambisi untuk cepat-cepat bertemu beliau.  

Sabar apabila pesan singkat kalian tidak dibalas oleh dosen pembimbing.

Kalian tidak perlu mengirim pesan singkat secara berulang-ulang pada hari yang sama dan usahakan untuk tidak mengirim pesan singkat setiap hari secara berturut-turut dalam satu minggu.

Sabar pada saat ada janji bertemu dengan dosen pembimbing.

Usahakan untuk tidak selalu menghubungi beliau dalam rangka mengingatkannya. Baik dengan cara mengirim pesan singkat dan apalagi sampai meneleponnya. Tunggu saja sampai beliau datang dan duduk diruangannya.

Setelah kalian terabaikan dalam waktu yang cukup lama, hati nurani dosen pembimbing pun mulai terketuk atas kesabaran kalian yang luar biasa.

5.Persiapkan Diri sebelum Bertemu Dosen Pembimbing 

Perlihatkan bahwa kalian telah bersungguh-sungguh dalam menyusun skripsi.

Usahakan membaca dan mempelajari hasil tulisan kalian terlebih dahulu sebelum kalian bertemu dengan dosen pembimbing agar mudah untuk memberikan penjelasan mengenai isi dari topik skripsi kalian.

Cek kembali bagaimana susunan kalimat dalam setiap paragraf yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum.

Pelajari kata demi kata yang telah kalian susun, agar dapat menjawab setiap pertanyaan dari dosen.

Bila perlu gunakan kamus KBBI atau aplikasi KBBI untuk membantu kalian dalam mencari makna kata tersebut. Jangan sampai kalian terlihat tidak paham dengan tulisan yang telah dibuat hanya karena tidak bisa menjelaskan satu makna kata dari apa yang tertulis dalam skripsi.

Sampaikan argumentasi kalian dengan lugas untuk meyakinkan para dosen pembimbing, bahwa kalian benar-benar memahami tentang semua yang kalian tulis. Agar dosen tidak merombak secara total isi dari topik yang telah kalian pilih.

6.Tahan Banting 

Jika kalian sudah melakukan semua poin di atas dengan benar, namun masih saja ada revisi yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan persetujuan dari dosen.

Terimalah nasib kalian yang berstatus sebagai mahasiswa akhir yang selalu salah dan dosen pembimbingmu sebagai yang maha selalu benar. Hal ini bukanlah suatu ketersengajaan yang dilakukan oleh dosen pembimbingmu.

Dosen pembimbing memiliki ilmu dan pengetahuan yang lebih dalam dibandingkan dengan kalian. Pengalaman beliau yang cukup banyak dalam membimbing mahasiswa akhir akan menjadi bekalnya dalam membimbing kalian untuk menyelesaikan skripsi.

Beliau menginginkan skripsi dari setiap mahasiswa akhirnya menjadi berkualitas. Bukan hanya sekedar dokumen penelitian abal-abal yang kemudian akan tersusun rapi pada rak-rak perpustakaan.

Jadi kalian mahasiswa akhir yang tengah berjuang lakukanlah revisi dari dosen pembimbing dengan sebaik mungkin, jangan menyerah hanya karena revisi tidak kunjung usai.

Setelah membahas tentang beberapa tips diatas, sudah tidak ada lagi alasan bagi kalian para pejuang skripsi fisabillah untuk selalu mengeluh tentang masa-masa sulit dalam menyusun skripsi. Semangat!!!

Berjuanglah kalian para pejuang skripsi fisabilillah demi ijazah yang akan mengantarkanmu pada kesuksesan  di masa yang akan datang

Jangan jadikan keluhan sebagai senjata kalian untuk berputus asa

Coba sesekali untuk melakukan introspeksi diri

Siapa tahu usaha kalian belum maksimal

Salam pejuang skripsi fisabilillah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun