Mohon tunggu...
Devina Meliani
Devina Meliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menengok Perkembangan Jurnalisme Online di China

26 September 2021   23:35 Diperbarui: 27 September 2021   10:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

China sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya di dunia jurnalisme.

Perkembangan jurnalisme di China terdiri dari tiga fase utama yaitu media sebagai sarana propaganda, komersialisasi media dan yang terakhir adalah hadirnya media baru atau new media.

Selain memiliki jumlah penduduk paling banyak di dunia, China juga menduduki peringkat utama sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak di dunia.

Hal ini menjadi menjadi salah satu alasan perkembangan media baru di China lebih menarik untuk dibahas lebih dalam.

Media baru merupakan dasar dari terbentuknya media online atau media daring. Hidup di zaman dimana hampir segala aktivitas manusia dibantu oleh media online merupakan salah satu kenikmatan bagi generasi yang lahir di era milenial.

Namun sebelum adanya berbagai kemudahan akses, tentunya mengukir sejarah panjang. Artikel ini akan fokus membahas lebih dalam mengenai perkembangan media online di China sebagai negara yang memiliki penduduk terpadat di dunia.

Sejarah Singkat Jurnalisme Online di China

Jurnalisme secara universal dipandang sebagai suatu aktivitas melaporkan dan menyebarluaskan suatu informasi.

Jurnalisme online adalah bentuk jurnalisme yang sudah mengalami digitalisasi sehingga proses penyebarluasan dan pengumpulan informasi dilakukan secara daring

Proses penyebaran informasi pun menjadi beragam dengan adanya jurnalisme online dan konvergensi media.

Sejarah jurnalisme online di China pertama kali dimulai pada tahun 1995 dimana pada masa itu majalah Shenzhou Xueren yang merupakan majalah pertama di China mendapatkan publikasi kepada masyarakat China.

Setelah majalah, di tahun yang sama China juga meluncurkan surat kabar online pertamanya bernama China Trade News.

Perkembangan Jurnalisme Online di China tidak berhenti sampai disitu, jurnalisme online di China melalui empat fase utama antara lain:

The Exploratory Phase (1995 - 2000)

Dalam fase ini, sejarah utama yang terukir adalah diluncurkannya People's Daily edisi Web dan The Organ of the Chinese Communist Party.

The Booming Phase (2001 - 2005)

Fase ini merupakan bentuk saksi China sebagai investor terbesar dalam membangun situs web berita.

The Positioning Phase (2006 - 2007)

Fase ini melihat bagaimana tiga tingkatan berita dapat memposisikan diri sesuai dengan lingkupnya dimulai dari kota, provinsi, hingga nasional.

The New Beginning (dimulai 2008 hingga saat ini)

Pada masa ini pentingnya jurnalisme online dalam dunia jurnalistik sangat terlihat, China membutuhkan kecepatan informasi dalam menyebarluaskan informasi penting bagi masyarakatnya seperti tragedi gempa bumi Wenchuan hingga kerusuhan tibet.

Bentuk Jurnalisme Online di China

Jurnalisme online di China terbentuk dari tiga komponen utama, berikut komponen jurnalisme online di China.

  • Web Editions of Traditional News Media
    • Tanpa melupakan media tradisional, beberapa agensi berita tradisional di China tetap berpengaruh sebagai awal kemunculannya media online.
    • Beberapa media tersebut antara lain Xinhua News Agency, People's Daily, China Daily, China Central Television, China National Radio, China Radio International, dan China Network Television.
  • Online News Website di China
    • Media online di China berpedoman pada situs web yang dibuat oleh grup media berita ternama di tingkat nasional, provinsi, dan kota.
    • China sendiri memiliki 39 grup surat kabar beberapa diantaranya adalah Guangzhou Daily Newspaper Group's Dayang Network, Guangming Daily Newspaper Group's Guangming Network, dan Economic Daily Newspaper Group's China Economic Network.
  • News Channels of Portals
    • Beberapa portal berita online seperti SINA, SOHU dan QQ memiliki akses untuk menyebarkan berita namun mereka tidak memiliki izin untuk meliput berita secara mandiri.
    • Karena keterbatasan ini menyebabkan mereka masih mengandalkan media berita lain dalam mendapatkan konten. Hal yang dapat dilakukan antara lain sebatas mengemas ulang berita menggunakan fitur web agar berita tersebut lebih menarik karena dikemas secara online.

Setelah mengetahui secara ringkas perkembangan media online diharapkan dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kalian yang membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun