Mohon tunggu...
Devina Karsten S
Devina Karsten S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2019

Just keep typing...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"V Sign" Berbahaya?

26 September 2020   13:18 Diperbarui: 27 September 2020   00:12 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, kita sudah tidak asing lagi dengan simbol “V Sign”. “V Sign” ini merupakan salah satu body language yang kerap kali digunakan ketika kita berkomunikasi secara non-verbal. Bahkan sekarangpun kita juga menggunakan simbol ini ketika bergaya untuk berfoto, membuat video, dan lain sebagainya.

Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar “V Sign”? Huruf V? Angka 2? Simbol perdamaian? Atau hanya sekedar pose foto belaka? Nampaknya normal-normal saja bukan “V Sign” ini? Secara general “V Sign” berarti simbol kemenangan atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Victory, maka disingkat menjadi “V”, sehingga bisa diartikan sebagai Victory Sign. Simbol ini dipraktekkan dengan cara mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan. Tapi tahukah kamu jika simbol ini bisa saja bermakna negatif?

Menurut Rizka (2019), di Indonesia dan Amerika Serikat “V Sign” bermakna positif dimana artinya simbol perdamaian bahkan bisa pula bermakna kemenangan (Victory). Di Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand berarti pose foto yang imut dan lucu. Namun ternyata di negara Inggris, Australia, New Zealand, Irlandia, dan Afrika Selatan simbol ini bermakna negatif yakni dianggap menentang kekuasaan dan bahkan menurut Berty (2019) dianggap menghina ketika diacungkan dengan punggung tangan menghadap ke luar. Bahkan di Inggris pun bisa pula bermakna pernyataan untuk berperang (Joyes, 2017).

Hal ini menunjukkan bahwa budaya dan wilayah yang berbeda menghasilkan persepsi dan makna yang berbeda. Sama seperti kasus di atas, persepsi seseorang terhadap “V Sign” bisa berbeda-beda, tergantung dari budaya masing-masing. Definisi persepsi menurut Gamble & Gamble (dalam Samovar, dkk., 2010, h. 222) merupakan proses selektif, pengaturan, dan penginterpretasian data sensor dengan cara yang memungkinkan kita mengerti dunia kita. Dengan kata lain, persepsi merupakan proses di mana orang-orang mengubah kejadian dan penglaman eksternal menjadi pemahaman internal yang berarti. Kita harus menyadari bahwa aspek psikologis dari persepsi adalah apa yang mendorong kita untuk memahami komunikasi antarbudaya. Intinya persepsi yang berbeda itu hal yang wajar (alamiah) terjadi, entah itu persepsi yang menurut kita positif atau negatif, disebabkan juga karena persepsi itu bersifat subjektif. Yang perlu kita lakukan disini adalah memahami budaya yang ada dan menghormati budaya tersebut, sehingga kita tidak perlu berdebat dengan adanya perbedaan persepsi antarbudaya. Kita bisa melihat bahwa "V Sign" memiliki banyak persepsi di seluruh dunia, dari yang positif sampai negatif. Di Indonesia kita memilih mempersepsi "V Sign" sebagai suatu persepsi yang positif dan membuktikkan juga bahwa persepsi itu selektif. 

Daftar Pustaka :

Rizka. (2019, 9 Juli). 7 Isyarat Tangan yang Memiliki Arti Berbeda di Luar Negeri. Indozone.

Joyes, E. (2017, 20 Juli). Wajib Tahu 7 Isyarat Jari Ini, Nih Sebelum Melancong ke Berbagai Negara. IDN Times.

Berty, T. T. S. (2019, 9 Juli). Makna di Balik 6 Simbol Jari di Sejumlah Negara. Liputan6.

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya Communication Between Cultures (ed. 7). Jakarta : Salemba Humanika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun