Mohon tunggu...
devina claudia perasetio
devina claudia perasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa

anak muda yang sedang belajar memahami hidup satu fase demi satu.Suka menulis tentang keresahan yang dialami anak muda.Percaya bahwa semua punya waktunya masing masing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dilema Anak Muda : Menemukan Jalan Karir di Tengah Quarter Life Crisis

29 Juli 2025   13:02 Diperbarui: 29 Juli 2025   13:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak anak muda di usia 20--30-an sedang berada pada fase penuh kebingungan yang dikenal sebagai quarter life crisis. Fase ini ditandai dengan rasa cemas mengenai masa depan, ketidakpastian arah karir, hingga tekanan sosial untuk segera sukses. Harapan yang tinggi dari keluarga dan lingkungan sekitar sering kali berbenturan dengan realita kehidupan yang tidak selalu sesuai rencana.

Mengapa Quarter Life Crisis Bisa Terjadi?

Quarter life crisis umumnya muncul karena benturan antara ekspektasi dan kenyataan. Banyak anak muda yang membayangkan sudah memiliki pekerjaan tetap dan mapan pada usia tertentu. Namun, kenyataan di lapangan sering kali berbeda. Selain itu, media sosial juga memicu perasaan tidak cukup. Melihat teman sebaya yang tampak sukses bisa menimbulkan rasa minder dan perasaan tertinggal.

Tantangan Menentukan Arah Karir

Salah satu dilema terbesar adalah menentukan jalan karir. Ada yang berpindah-pindah pekerjaan karena merasa tidak cocok, sementara yang lain bertahan di tempat yang tidak mereka sukai demi keamanan finansial. Dilema "passion atau realistis" pun muncul. Sebagian anak muda memilih mengikuti minat meski penuh risiko, sementara yang lain lebih memilih stabilitas walau harus menunda impian.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

  1. Kenali diri sendiri. Lakukan refleksi mendalam mengenai minat, nilai, dan kelebihan yang dimiliki.

  2. Cobalah berbagai pengalaman. Tidak ada salahnya mencoba beberapa bidang pekerjaan untuk menemukan yang paling sesuai.

  3. Belajar mengelola keuangan. Memiliki tabungan dapat memberi keleluasaan dalam mengambil keputusan karir.

  4. Cari mentor atau orang yang bisa dipercaya. Diskusi dengan mereka bisa membantu membuka perspektif baru.

  5. Kurangi kebiasaan membandingkan diri. Fokus pada proses dan pencapaian pribadi karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun