Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review "Sesuk", Novel Horror Pertama Tere Liye

1 Desember 2022   07:17 Diperbarui: 1 Desember 2022   07:33 6737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CjCfTGuvFZQ/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Saat ditemukan, Bagus mengatakan bahwa kedua orang tuanya bukan orang tua mereka yang asli. Hal ini kemudian yang menjadi muasal 'overthinking' warga desa bahwa Bagus kesurupan dkk dll.

Singkat cerita, sejak kejadian tersebut hal-hal ganjil terus terjadi. Warga desa mengerucutkan kesimpulan bahwa hal-hal tersebut terjadi karena rumah lereng yang mulai dihuni oleh keluarga Gadis. Padahal jika dikembalikan ke kalimat legendnya "Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu, maka mereka tidaka akan mengganggu kita", keluarga Gadis tidak 'mengganggu.

Justru warga desa yang sibuk membicarakan sehingga ketakutan semakin menguasai penduduk. Puncaknya, keluarga Gadis diminta pergi dari desa agar hal-hal ganjil tidak terus terjadi.

***

Jadi benarkah keluarga Gadis memang menjadi sebab munculnya 'hantu' di desa? Kalau melihat endingnya tidak. Karena pada ending, ditekankan bahwa hantu anak kecil yang berkeliaran di desa adalah android D20. Dokter Sesuk yang memberikan konseling kepada bagus ternyata juga hanya android, android D100.

Jadi apa sisi berbeda dari novel horornya Tere Liye?

Dengan novel ini, Tere Liye memberikan gambaran bahwa hal 'horor' tidak harus berbentuk ilusi yang diciptakan. Misal hantu kuntilanak, pocong, kakek cangkul, dll. Namun disekitar kita, aslinya kita sudah hidup berdampingan dengan hal 'horor' tersebut.

Maka kembali pada apa yang dikatakan buku ini, "Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu, maka mereka tidaka akan mengganggu kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun