Mohon tunggu...
Devia Riyani
Devia Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik

Bermain game dan menonton anime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partai Politik, Fungsi & Parliamentary Threshold di Indonesia

27 April 2023   11:30 Diperbarui: 27 April 2023   11:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa pihak menilai bahwa parliamentary threshold adalah mekanisme yang diperlukan untuk memperkuat sistem multipartai yang demokratis dan mencegah terlalu banyak partai politik yang memecah suara di parlemen. Dengan adanya parliamentary threshold, partai politik akan diharuskan untuk memperkuat dukungan dan popularitasnya di kalangan masyarakat agar dapat masuk ke parlemen, sehingga hanya partai politik yang memperoleh dukungan signifikan yang akan terwakili di dalam parlemen. Selain itu, parliamentary threshold juga dapat membantu mencegah partai politik yang memiliki tujuan ekstrem, tidak demokratis, dan tidak kompetitif. Namun, di sisi lain, beberapa pihak juga menilai bahwa parliamentary threshold dapat merugikan partai politik kecil atau baru yang sedang berkembang. 

Parliamentary threshold dapat menyulitkan partai politik kecil atau baru untuk memperoleh kursi di parlemen, meskipun mereka memiliki dukungan yang signifikan di kalangan masyarakat. Hal ini dapat merugikan perwakilan masyarakat yang terpinggirkan atau minoritas yang tidak terwakili di dalam parlemen.

Parliamentary threshold di Indonesia juga masih menjadi kontroversi dalam sistem politik yang terus berkembang. Beberapa partai politik kecil dan baru masih mengalami kesulitan untuk memperoleh kursi di parlemen, meskipun mereka memiliki dukungan yang cukup signifikan di kalangan masyarakat. 

Selain itu, beberapa pihak juga mengkritik parliamentary threshold karena dinilai terlalu tinggi dan sulit dicapai oleh partai politik kecil atau baru. Meskipun demikian, parliamentary threshold masih menjadi bagian penting dalam sistem kepartaian di Indonesia. 

Dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang terus berkembang, parliamentary threshold harus terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan sistem politik Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis.

Parliamentary threshold adalah mekanisme yang penting dalam sistem kepartaian di Indonesia. Meskipun masih menjadi kontroversi, parliamentary threshold dapat membantu memperkuat sistem multipartai yang demokratis dan mencegah partai politik yang tidak demokratis dari masuk ke parlemen. 


Namun, parliamentary threshold juga harus diperbaiki agar tidak merugikan partai politik kecil atau baru yang sedang berkembang. Dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang terus berkembang, parliamentary threshold harus terus disesuaikan dan diperbaiki agar sesuai dengan kebutuhan sistem politik Indonesia yang semakin kompleks dan dinamis.

Terdapat beberapa contoh kasus terkait parliamentary threshold di Indonesia yang cukup kontroversial dan menimbulkan perdebatan di masyarakat. Pada pemilu 2014, partai politik kecil seperti Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak berhasil memenuhi parliamentary threshold dan tidak berhasil mendapatkan kursi di parlemen. 

Hal ini menimbulkan kontroversi karena Partai Hanura mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat, tetapi tidak dapat terwakili di parlemen karena parliamentary threshold. Pada pemilu 2019, partai politik seperti Partai Perindo dan Partai Garuda tidak berhasil memenuhi parliamentary threshold dan tidak berhasil mendapatkan kursi di parlemen. Hal ini juga menimbulkan kontroversi karena kedua partai tersebut mendapatkan dukungan yang signifikan dari masyarakat.

Contoh kasus lainnya terkait parliamentary threshold di Indonesia adalah pada Pemilu 2019 di Provinsi Bali, di mana Partai Demokrat yang sebelumnya telah mendapatkan 4 kursi di DPRD Bali, kehilangan semua kursinya karena tidak memenuhi parliamentary threshold. Selain itu, terdapat juga partai politik seperti Partai Berkarya yang mengalami kesulitan memperoleh kursi di parlemen meskipun mendapatkan dukungan cukup signifikan dari masyarakat. 

Hal ini menunjukkan bahwa parliamentary threshold masih menjadi isu yang kontroversial dan perlu diperhatikan agar tidak merugikan partai politik kecil atau baru yang sedang berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun