Selasa, 7 Mei 2019, dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, Dosen harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa jayamukti Kabupaten Bekasi yang diikuti oleh 30 ibu yang memiliki balita.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kader Posyandu dan Bidan dari puskesmas terkait. Ketua tim pelaksana Devi Angeliana Kusumaningtiar selaku dosen Universitas Esa Unggul mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan gizi kurang pada balita dengan melakukan pengukuran status gizi balita serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu dengan balita mengenai status gizi dan PHBS Tatanan rumah tangga.Â
Pengukuran tingkat pengetahuan ibu dilakukan dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi. Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan suatu program kemitraan masyarakat (PKM) yang didukung oleh Kemenristekdikti. Kegiatan ini berjudul "Segitiga Obat Dalam Mengatasi Status Gizi Kurang Pada Balita Di Posyandu Desa Jayamukti" Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dihadiri oleh 25 responden yang memiliki balita serta ibu hamil.
Segitiga obat merupakan suatu metode dengan menerapkan beberapa intervensi seperti pemeberian makanan tambahan (PMT), edukasi dengan memberikan penyuluhan gizi seimbang dan PHBS serta praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
 Segitiga obat dapat meminimalisir permasalahan status gizi anak serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta meningkatkan potensi yang baik anak.
Dampak yang ditimbulkan dari masalah gizi pada anak adalah perkembangan otak menjadi lambat oleh karena anak-anak mengalami insiden penyakit yang tinggi karena tubuh tidak mampu melawan infeksi hingga kematian.Â
Selain memiliki dampak pada kecerdasannya kurangnya gizi pada masa anak-anak mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.Â
Pada anak kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Dampak lain rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga akan berakibat pada menurunnya produktivitas kerja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI