Mohon tunggu...
wulandari
wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui iPusnas pada Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ

12 September 2021   07:45 Diperbarui: 12 September 2021   07:48 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Devi Wulan (Gambar 1. Pengenalan media belajar online terhadap anak, 16 Agustus 2021)

 Pendidikan adalah salah satu hal yang paling penting dalam hidup. Pendidikan juga yang akan menentukan bagaimana nanti masa depan atau arah kehidupan manusia. Hal ini mungkin tidak bisa diterima oleh beberapa orang, namun faktanya pendidikan memang berperan amat sangat penting dalam menentukan akan jadi apa nantinya kita. Salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan adalah literasi. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengharuskan anak untuk mempunyai kemampuan literasi yang lebih. Untuk itu, sangat perlu untuk meningkatkan kemampuan literasi anak, terutama membaca. Hal ini sejalan dengan program kerja yang saat ini dijalankan oleh penulis pada KKN Universitas Jember dengan topik Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid 19 yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2021.

Yang menjadi fokus perhatian penulis dalam KKN ini adalah peningkatan literasi di Dusun Pakel, Kecamatan Selopuro. Di dusun ini terdapat satu PAUD, satu taman kanak-kanak, dan satu Madrasah Ibtidaiyah. Pandemi covid 19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun mengharuskan anak untuk melakukan proses belajar secara daring melalui ponsel atau komputer yang berpengaruh cukup besar pada kemampuan literasi anak. Tidak sedikit dari mereka yang kurang memahami materi yang disampaikan guru secara daring dan minat baca mereka menjadi rendah. Dalam mengerjakan tugas, mereka lebih senang mencari jawaban secara instan lewat internet dibanding membaca materi dihalaman sebelumnya.

Hal lain yang menjadi penghambat proses belajar mengajar di dusun Pakel di masa pandemi adalah tidak semua pengajar mampu mengaplikasikan pembelajaran secara online dengan maksimal. Di Madrasah Ibtidaiyah Al --Mahbub misalnya, selama pandemi proses belajar mengajar lebih difokuskan secara online atau sesekali juga dilakukan metode belajar kelompok secara tebatas yang dilakukan di mushola-mushola dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. 

Pembelajaran online yang dilakukan berdampak kurang maksimal terhadap anak, karena biasanya guru sekedar memberikan tugas lewat Whatsapp sehingga materi yang didapatkan anak menjadi terbatas. Anak-anak biasanya disuruh untuk membaca materi pelajaran lalu mengerjakan soal yang terdapat dalam buku Lembar Kerja Siswa. 

Dalam hal ini, anak juga merasa terbebani karena banyak dari mereka yang tidak faham apabila hanya sekedar membaca dan mencari tahu sendiri tanpa didampingi oleh guru, terlebih kebanyakan dari orang tua anak tidak terlalu memahami pelajaran atau materi sekolah yang dikerjakan anak mereka sehingga anak-anak semakin kesulitan dalam belajar. Permasalahan lain yang terjadi adalah metode pembelajaran yang monoton dan sulit dipahami menyebabkan anak menjadi sering bosan dan pada akhirnya mereka lebih memilih untuk bermain gim di ponsel yang dianggap lebih menyenangkan.

Sumber: Dok. Devi Wulan (Gambar 2. Sosialisasi media belajar online di rumah sasaran, 15 Agustus 2021)
Sumber: Dok. Devi Wulan (Gambar 2. Sosialisasi media belajar online di rumah sasaran, 15 Agustus 2021)
Penulis telah meminta izin kepada wali murid untuk mengikutsertakan anak mereka pada program peningkatan literasi dalam KKN BTV 3 ini, dan mereka sangat setuju.

"Alhamdulillah Mbak Lan lak iso diwarahi ngono kui, mergane biasane si Alfi yo mek rono rene gowo hp dinggo gim karo youtube an. Peneran lak sampean gelem marahi malahan, ngeneki aku wes nggak telaten yo ora pati paham karo pelajaran e bocahe."

Indonesia: "Alhamdulillah Mbak Lan kalau bisa diajari seperti itu, soalnya si Alfi biasanya hanya bawa handpone kesana-sini buat gim dan youtube. Bagus lah kalau anda bersedia membantu belajar, karena saya sudah ngga telaten dan ngga begitu faham dengan pelajaran anak." Ujar Ibu Sunarmi saat saya datangi di rumahnya ketika hendak meminta izin mengikutkan anaknya yang bernama Alfi dalam kegiatan peningkatan literasi ini.

Atas beberapa pertimbangan diatas, akhirnya penulis yakin untuk mengambil topik literasi dalam KKN ini dengan memperkenalkan metode pembelajaran secara daring melalui ponsel yang bisa diakses anak secara mudah dan tentunya memberi manfaat dalam proses belajar mereka. Sehingga anak-anak tidak merasa bingung lagi dalam mengerjakan tugas dan bisa mengurangi kejenuhan mereka dengan belajar sambil bermain dan membaca buku kesukaan mereka yang bisa diunduh untuk dibaca sewaktu-waktu. 

Tentunya kesuksesan program kerja yang telah direncanakan tidak bisa terlaksana apabila hanya dilakukan seorang diri. Maka selama pengerjaannya, penulis berdiskusi dan meminta pendapat dengan orang lain, terutama mentor, agar program kerja bisa terlaksana dengan baik. Berikut adalah Roadmap kegiatan penulis selama satu bulan menjalankan KKN.

Minggu pertama penulis berkonsultasi dengan mentor terkait dengan permasalahan dan program kerja yang akan dilaksanakan, lalu dilanjutkan dengan membuat poster open donasi buku dan disebar melalui media online WhatsApp, Instagram dan Facebook. Selanjutnya membuat rancangan kegiatan membaca harian dan pengenalan media online yang bermanfaat untuk membantu belajar anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun