Mohon tunggu...
DEVA SEPTANA
DEVA SEPTANA Mohon Tunggu... Journalist

dseptana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lubang Hitam Tua Bikin Geger!

14 Agustus 2025   10:05 Diperbarui: 14 Agustus 2025   10:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dunia astronomi kembali dikejutkan oleh penemuan yang luar biasa, yang semakin memperluas pemahaman kita tentang alam semesta. Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah berhasil mengidentifikasi sebuah lubang hitam supermasif yang dianggap sebagai yang tertua yang pernah ditemukan, tersembunyi di pusat galaksi kuno yang dikenal dengan nama CAPERS-LRD-z9. Mengutip dari Popular Science, pada Selasa (12/8/2025), lubang hitam tertua ini diperkirakan berusia 13,3 miliar tahun, terbentuk hanya sekitar 500 juta tahun setelah peristiwa Big Bang. Usianya yang sangat tua menjadikannya sebagai saksi bisu dari awal mula pembentukan galaksi dan bintang di alam semesta.

Penemuan ini pertama kali diungkap melalui pengamatan terhadap Little Red Dots (LRDs), titik-titik merah kecil misterius yang ditemukan sekitar tiga tahun yang lalu. Data yang dikumpulkan oleh JWST pada bulan Desember 2022 menunjukkan bahwa sekitar 70 persen dari LRDs menunjukkan gas berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai jutaan kilometer per jam. Ini merupakan indikasi yang kuat adanya cakram akresi yang mengelilingi lubang hitam supermasif tersebut. Temuan ini menjadi petunjuk awal yang mendorong penelitian lebih lanjut, hingga akhirnya keberadaan lubang hitam kuno ini dapat dipastikan.

Misteri 'Titik Merah Kecil' yang Mengagetkan Para Ilmuwan
Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua dengan Massa 300 Juta Kali dari Matahari
Ilustrasi lubang hitam raksasa atau supermassive black hole yang berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi (Robin Dienel/Carnegie Institution for Science) 2025 Liputan6.com
Penelitian yang lebih mendalam akhirnya mengungkap bahwa salah satu LRDs, yaitu CAPERS-LRD-z9, menyimpan lubang hitam tertua yang pernah diamati. Temuan ini dipimpin oleh Cosmic Frontier Center di University of Texas at Austin, Amerika Serikat. "Ketika mencari lubang hitam, ini adalah sejauh yang bisa kita capai dengan teknologi saat ini. Kami benar-benar mendorong batas kemampuan deteksi," ujar Anthony Taylor, peneliti sekaligus penulis utama studi ini.

Penemuan ini memanfaatkan data dari proyek CAPERS (CANDELS-Area Prism Epoch of Reionization Survey), yang memungkinkan JWST untuk mengamati wilayah terjauh di alam semesta. Dengan melakukan analisis spektroskopi, para ahli mengamati pergeseran panjang gelombang yang dihasilkan oleh gas yang bergerak menjauh atau mendekat dari Bumi, yang merupakan tanda khas aktivitas lubang hitam yang sedang aktif.

Ukuran besar ini mengubah cara kita memahami
Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua dengan Massa 300 Juta Kali dari Matahari
Ilustrasi lubang hitam raksasa atau supermassive black hole yang berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi (Robin Dienel/Carnegie Institution for Science) 2025 Liputan6.com
Analisis yang dilakukan menunjukkan adanya tanda-tanda khas yang menunjukkan keberadaan lubang hitam aktif. "Tidak banyak hal lain yang bisa menciptakan tanda ini. Dan galaksi ini memilikinya," ungkap Taylor. Meskipun disebut "titik merah kecil", ukuran sebenarnya dari lubang hitam ini sangat mengejutkan. Lubang hitam yang terletak di CAPERS-LRD-z9 diperkirakan memiliki massa 300 juta kali lipat dari Matahari, yang setara dengan setengah dari total massa seluruh bintang di galaksi tersebut.

Ukuran yang besar ini menjadikannya luar biasa bahkan jika dibandingkan dengan lubang hitam supermasif lainnya. Menurut Steven Finkelstein, direktur Cosmic Frontier Center dan salah satu penulis studi, ukuran yang sangat besar ini menunjukkan bahwa lubang hitam di masa awal alam semesta tumbuh jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya, atau mungkin terbentuk dengan massa awal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan model teori yang ada saat ini.

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua dengan Massa 300 Juta Kali dari Matahari
Ilustrasi lubang hitam raksasa atau supermassive black hole yang berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi (Robin Dienel/Carnegie Institution for Science) 2025 Liputan6.com
Tim peneliti berencana untuk melakukan pengamatan dengan resolusi yang lebih tinggi menggunakan JWST, guna memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai asal-usul LRDs. "Penemuan Little Red Dots adalah kejutan besar dari data awal JWST, karena bentuknya sangat berbeda dibandingkan galaksi yang dilihat Hubble," jelas Finkelstein. "Sekarang kami mencoba memahami apa sebenarnya mereka dan bagaimana mereka terbentuk."

Penemuan lubang hitam tertua ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan astronomi modern. Selain memberikan wawasan baru mengenai proses pembentukan lubang hitam, penelitian ini juga memperkuat posisi JWST sebagai instrumen utama dalam menjelajahi rahasia terdalam alam semesta. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, misteri-misteri kosmik yang selama ini tersembunyi kini perlahan-lahan mulai terungkap.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun