Mohon tunggu...
Devano Oka
Devano Oka Mohon Tunggu... Lainnya - Sebenarnya

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Beternak Ikan Cupang Saat Kuliah Daring di Masa Pandemi

31 Desember 2020   17:58 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:33 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi yang melanda seluruh dunia pada tahun ini membuat aktivitas dan kegiatan di luar rumah mengalami hambatan sehingga sebagian besar aktivitas orang-orang berada di  lingkungan rumahnya masing-masing.

Dengan kondisi yang masih sama seiring berjalannya waktu orang-orang akan merasa bosan dan jenuh berada di rumah sehingga mencari hiburan di rumah merupakan pilihan yang tepat untuk mengurangi rasa jenuh pada masa pandemi.

Tren ikan cupang melejit pada tahun ini sehingga banyak orang yang memelihara dan menjadikan ikan cupang suatu hobi sehingga saya pun ikut terjun dalam dunia percupangan.

Pada awal masa pandemi saya membeli dan menjadikan hiasan ikan tersebut lalu saya memutuskan untuk mencoba menjodohkan antara cupang jantan dan cupang betina tersebut, tidak disangka usaha yang saya lakukan ternyata membuahkan hasil dan ikan saya pun beranak dan saya memutuskan untuk merawatnya hingga besar.

Jenis ikan yang saya pelihara adalah ikan cupang giant koi. Selang beberapa waktu itu ikan ikan saya pun dewasa dan menjadi lumayan banyak, sehingga terbersit dalam pikiran saya untuk mencoba menawarkan atau menjual ikan saya tersebut, namun tidak disangga ternyata banyak yang meminati ikan-ikan tersebut dan saya pun dengan intens mengiklankan ikan-ikan saya melalui media sosial.

Melihat adanya suatu potensi bisnis lalu saya memutuskan untuk beternak ikan cupang karena selain untuk mengisi kekosongan aktivitas yang hanya kuliah online dan tentu saja waktunya yang fleksibel sehingga harga memutihkan saya untuk melakukan dua aktivitas tersebut secara bersamaan, selain itu hal ini juga dapat memberikan pendapatan untuk saya selama masa pandemi ini.

Sampai saat ini saya masih terus berternak ikan cupang karena memang belum ada tanda-tanda penurunan permintaan pasar dan masih belum pasti tentang kembalinya aktivitas normal setelah pandemi ini. Selain menyalurkan hobi berternak ikan cupang juga mendapatkan penghasilan hal ini tentu saja memberikan kegiatan positif kepada diri saya sendiri untuk mengisi kekosongan waktu saat kuliah daring.

Proses mengawinkan ikan cupang pun tidak susah hanya bermodalkan satu pasang ikan cupang yang sudah matang dalam hal usia lalu kita tinggal menjodohkannya ditempat yang sedikit besar seperti di ember atau baskom. Lalu tinggal kita diamkan beberapa hari ikan tersebut akan bertelur setelah itu kita ambil betinanya dan membiarkan si jantan menjaga telurnya hingga menetas.

Setelah menetas tunggu sampai anakan ikan cupang tersebut dapat mandiri atau renang sendiri serta dapat memakan makanannya sendiri, hanya cukup 4 hari jantan menemani anak anaknya setelah itu apabila dirasa anakan ikan tersebut sudah mandiri sijantan lalu diangkat dan dipindahkan ke tempat lain Dan kita pun mulai memberikan makan berupa artemia yang ditetaskan hingga usia anakan ikan cupang mencapai usia 2 minggu

Seiring berjalannya waktu ikan-ikan tersebut akan menjadi lebih besar sehingga makannya pun berubah dan memberi makannya ganti dengan kutu air dari usia 2 minggu hingga satu bulan lebih, setelah ikan berusia 2 bulan makanan ikan tersebut pengganti menjadi cacing hal ini bertujuan agar mempercepat pertumbuhan ikan tersebut karena cacing mengandung lemak sehingga mendorong ikan cupang menjadi lebih cepat besar.

Sampailah pada usia 4 setengah bulan hingga 5 bulan an aneka tersebut dapat dijual belikan dan tentu saja mempunyai hasil yang lumayan karena biasanya ikan-ikan tersebut menetas paling sedikit dua ratusan ekor sama saja hari ini ini merupakan suatu tu potensi untuk kita belajar mendapatkan penghasilan sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun