Masa remaja merupakan periode penting yang ditandai dengan perubahan besar dalam perkembangan individu. Masalah kesehatan mental mempengaruhi 1 dari 7 remaja di seluruh dunia yang juga berpengaruh terhadap perkembangan mereka. Masalah kesehatan mental dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan remaja, mulai dari prestasi akademik hingga hubungan sosial dan kesehatan fisik. Dampaknya dapat berlanjut hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat.Â
Di Indonesia, 6,1 persen remaja mengalami depresi, 9,8 persen remaja mengalami gangguan kesehatan mental emosional, dan 2,6 persen remaja mencari bantuan profesional. Indonesia dengan jumlah populasi remaja yang mencapai 15,5 juta memiliki kesempatan berinvestasi untuk masa depan lebih baik melalui investasi dalam kesehatan mental remaja.
Upaya investasi tersebut dimulai dari tingkatan yang paling mudah dijangkau oleh stakeholder dan diterima oleh remaja. Program Dosen Pulang Kampung (DOSPULKAM) IPB mengadakan kegiatan penyuluhan terkait kesehatan mental remaja yang menghadirkan narasumber Risda Rizkillah, S.Si., M.Si.Â
Menjelaskan pentingnya kesehatan mental pada remaja untuk investasi masa depan. "Kesehatan mental adalah perjalanan, bukan tujuan. Penting untuk peduli pada diri sendiri dan tidak papa untuk merasa tidak baik-baik saja, karena setiap orang berhak untuk merasa aman dan didukung", ujar akademisi IPB pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen tersebut.
Dihadiri oleh 31 remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), penyuluhan ini terdiri atas beberapa acara, yaitu pembukaan, sambutan, pengisian pre-test, ice breaking, penyampaian materi, diskusi dan tanya-jawab, pengisian post-test, serta penutupan dan dokumentasi kegiatan.
Penyuluhan tersebut berjalan interaktif dengan kondusif. Remaja memahami gejala masalah kesehatan mental pada dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Beberapa remaja juga memiliki strategi koping stres mereka sendiri, seperti berolahraga, bermain games online, memancing, dan bermain dengan teman lainnya.Â
Remaja sebagai audiens dalam program penyuluhan ini, mengungkapkan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti penyuluhan terkait kesehatan mental remaja ini.
"Dapat mengetahui banyak tentang kesehatan mental dan ternyata kesehatan mental sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan remaja", ujar salah satu remaja yang hadir.
Kegiatan penyuluhan ini diapresiasi dan didukung oleh pihak desa dan stakeholder terkait lainnya, yaitu Karang Taruna, Ketua RW 4 dan RT Desa Babakan. Ketua RW 4, Kusnadi, menyampaikan apresiasi, sambutan, dan bantuannya terhadap Program Dosen Pulang Kampung.
"Terima kasih kepada ibu dosen dan rekan-rekan sekalian yang telah bersedia untuk melaksanakan program penyuluhan pada warga-warga saya, sebisa mungkin kami dari pihak Desa Babakan akan membantu dan menyambut baik acara yang dilakukan", ujar Ketua RW 4, Kusnadi.
Program Dosen Pulang Kampung merupakan upaya nyata kontribusi IPB dalam upaya pencapaian keluarga sejahtera dan investasi masa depan penerus bangsa yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI