Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengulas Sensasi Berkendara ke Ragam Agama lewat "The Geography of Faith"

6 Juli 2019   20:46 Diperbarui: 13 Agustus 2019   21:48 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Geography of Faith/ dethazyo

Sebagai penikmat karya cerita perjalanan dari Eric Weiner dalam mencari benih-benih kebahagiaan lewat "The Geography of Bliss," serta dalam menggali asal muasal kejeniusan via "The Geography of Genius," maka jelas karya terbarunya dalam hal merangkum perjalanan spiritual untuk mencari tuhan dari Tibet Hingga Yerusalem berbentuk "The Geography of Faith," sudah pasti menjadi sajian yang patut ditunggu-tunggu.

Alasannya sederhana, karena diri pribadi bukanlah sesosok orang yang menemukan agama, terlebih karena agama yang menemukan saya lewat lajur keturunan. Ada pun keinginan untuk mengenal agama lain, hanya berada dalam tataran keinginan semata. Kalaupun ingin bertanya kepada sesama muslim, jawaban yang didapat, pasti akan memunculkan keinginan untuk tak bertanya kembali kali kedua. dikarenakan jawaban yang didapat mirip-mirip seperti ini: "Sholat bolong-bolong, ke masjid jarang, ngaji enggak pernah, jadi ngapain pikirin agama lain?"

Beruntungnya, berkat karya dari Eric Weiner terkait perjalan mencari tuhannya ini, sedikitnya dapat membantu memberikan gambaran akan ragam agama yang ada diluaran sana. Paling tidak melalui bukunya, diri sejenak mengetahui, merasakan sensasi, melirik perbedaan, serta mencari point-point menarik dari 8 aliran kepercayaan (Sufisme, Fransiskan, Buddhisme, Raelisme, Taoisme, Wicca, Syamanisme, & Kabbalah) yang ditelusurinya melalui tiap lembaran buku.

Namun, disini diri pribadi takkan mengulas seluruhnya. Karena beberapa agama mayoritas seperti Sufisme, Fransiskan, Buddisme, dan Kabbalah, sudah banyak diketahui khalayak secara luas. Maka dari itu, disini akan lebih banyak mengulas aliran kepercayaan seperti Raelisme, Taoisme, Wicca dan Syamanisme.

Kenapa? Pertama, Karena pengikutnya tak begitu banyak. Kedua, Karena adanya keunikan. Ketiga, karena rasa penasaran akan seperti apa pengikut serta bagaimana mereka menyebarkan spirit dari aliran kepercayaannya. Kiranya itu saja alasan yang melatarbelakang rasa ingin tahu.

Untuk itu, mari kita awali dengan Raelisme yang banyak tumbuh dan berkembang di Las Vegas. Raelisme ini ialah sebuah aliran kepercayaan yang berbasis UFO. Alias mereka percaya bahwa mahluk hidup di bumi -- diciptakan 25.000 tahun silam oleh Elohim (ras asing yang pintar dan baik hati). Inti ajarannya ialah untuk bersenang-senang sekaligus menjadi pemuja teknologi secara ekstrem bahkan sampai menganggap sains adalah agamanya.

Agak kurang masuk akal ya? Memang! Meski begitu agama ini sudah diakui secara resmi lewat IRS (lembaga pajak Negeri Paman Sam, Amerika). Selebihnya, Anda akan memahaminya lewat pendapat Eric yang mengungkap "Entah bagaimana, Vegas dapat menjinakkan keanehan paling aneh dan menjadikannya sesuatu yang lebih masuk akal. (hlm 244)."

Setelah dari Las Vegas, Eric langsung bertandang menuju negeri tirai bambu, China, untuk menggali lebih dalam terkait aliran kepercayaan Taoisme. Bagi diri pribadi, Taoisme sendiri dipahami sebagai Chi, atau dalam bahasa China-nya untuk energi vital yang menggerakkan kita dan menyelubungi kita. Serta tentu saja tanpa Chi, kita bukanlah apa-apa.

Benar saja, Eric sendiri menganggap bahwa "Taoisme merupakan filsafat tentang tubuh, yang diekspresikan melalui latihan seperti taichi dan qi gong dan akhirnya dalam pencarian Tao akan keabadian -- bukan di Surga, melainkan disini, di bumi ini dan di tubuh ini. Hlm (292)" 

Pelabuhan berikutnya ialah kembali ke Washinton DC dan berjumpa dengan seorang penganut Wicca. Wicca disini merupakan suatu agama yang cukup unik dan terkenal demokratis, karena setiap penganutnya sungguh diberi kebebasan untuk memiliki dewa ataupun dewi yang ingin disembah. Hebatnya lagi, kala salah satu tuhan kurang dapat mewakili keinginan, maka tuhan tersebut dapat dipecat sesegera mungkin.

Kalau ingin berucap "wow," ada baiknya nanti dulu. Betapa tidak, Itu baru Wicca saja, aliran kepercayaan yang tak kalah unik lainnya bernama Syamanisme yang penjelajahan masih sekitaran Washinton DC. Kata Syamanisme Bagi diri pribadi saja sudah membawakan artian bagi mereka yang biasa disebut penyembuh, dukun, penyihir, penyulap dan peramal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun