Mohon tunggu...
Detania Qudratul A
Detania Qudratul A Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Saya suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BAKTI AKADEMIS PGSD UNNES Wujudkan Pembelajaran Seru dan Inovatif : Belajar Waktu Melalui Kreasi Jam Dinding dari Kardus Bekas

11 Oktober 2025   23:44 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama kepala Sekolah SD N 2 Mekarsari

Pemberian Produk  dari Mahasiswa PGSD UNNES untuk Kepala Sekolah SD N 2 Mekarsari dan Pemeberian Sertifikat Dari Kepala Sekolah SD N 2 Mekarsari Kepada Mahasiswa PGSD UNNES
Pemberian Produk  dari Mahasiswa PGSD UNNES untuk Kepala Sekolah SD N 2 Mekarsari dan Pemeberian Sertifikat Dari Kepala Sekolah SD N 2 Mekarsari Kepada Mahasiswa PGSD UNNES
Kebumen, 4 Oktober 2025 -- Hari Rabu pagi itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Dalam rangka kegiatan Bakti Akademis Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES), saya berkesempatan melaksanakan pembelajaran kreatif di SD Negeri 2 Mekarsari bersama siswa-siswi kelas 3.Kegiatan ini disambut hangat oleh Kepala SDN 2 Mekarsari beserta para guru. Mereka sangat antusias melihat siswa belajar dengan cara yang berbeda --- bukan hanya duduk di bangku kelas, tetapi juga berkreasi sambil bermain.

Tema kegiatan kali ini adalah "Jam Dinding Kreatif dari Kardus Bekas: Belajar Waktu dengan Cara Menyenangkan." Tujuan saya sederhana, yaitu membantu siswa memahami konsep waktu melalui kegiatan membuat jam dinding dari bahan bekas. Selain belajar membaca waktu, anak-anak juga saya ajak untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan kardus bekas menjadi karya yang bermanfaat.

Sejak kegiatan dimulai, suasana kelas langsung ramai dan penuh semangat. Anak-anak tampak antusias memotong kardus, menempel angka, serta menghias jam dinding buatan mereka dengan warna-warni cerah. Tak jarang terdengar tawa dan celoteh polos mereka yang membuat suasana semakin hidup.
"Kak, jamku bisa diputar beneran! Sekarang aku tahu jam tiga itu kayak gini!" seru salah satu siswa dengan wajah bangga.

Mendengar itu, saya merasa bahagia. Ternyata, kegiatan sederhana seperti ini mampu membuat anak-anak memahami pelajaran Matematika dengan cara yang lebih menyenangkan. Mereka tidak hanya belajar tentang waktu, tetapi juga belajar menghargai barang bekas dan mengasah kreativitas.

Kegiatan ditutup dengan pameran kecil hasil karya jam dinding buatan siswa dan sesi foto bersama. Wajah-wajah ceria mereka menjadi bukti bahwa pembelajaran bisa terasa seru ketika dilakukan dengan hati dan kreativitas.

Melalui kegiatan Bakti Akademis ini, saya belajar bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Semoga kegiatan seperti ini terus bisa dilakukan di sekolah-sekolah lain, agar semakin banyak anak yang merasakan bahwa belajar itu bisa seseru ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun