Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Johnny Plate dan Tantangan Digitalisasi Indonesia

1 Juni 2021   21:27 Diperbarui: 1 Juni 2021   21:32 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://winstarlink.com/

Di bawah era kepemimpinan Johnny Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), "label" kominfo sebagai kementerian tukang blokir tidak lagi melekat.  Meski sebenarnya ini dilakukan untuk menertibkan dunia maya.  Di mana dunia maya kini dihadirkan dengan bertanggungjawab, bebas dari hoaks dan konten yang melanggar hukum.

"Kominfo jadi lebih banyak dikenal sebagai kementerian blokir jadinya. Blokir konten, take down konten," ungkap Johnny di acara Konvensi Nasional Media Massa Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Senin (8/2/2021), dikutip dari Kompas.com.

Kehadiran Kominfo di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri.  Terlebih untuk Indonesia yang harus diakui mengalami cukup ketertinggalan di bidang teknologi digital.  Walaupun sebenarnya Indonesia menduduki urutan ke 6 penggunaan internet terbesar, yaitu mencapai 202,6 juta jiwa di tahun 2021, atau meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan tahun lalu.  Adapun sejauh ini aktivitasnya masih terpusat pada penggunaan di media sosial.

Pandemi telah membuka mata, Indonesia membutuhkan percepatan pemulihan ekonomi dan aspek kehidupan lainnya.   Digital, dunia tanpa batas adalah jawabannya.  Tetapi ini bukan hal yang mudah, sebab paradigma atau sudut pandang masyarakat Indonesia harus diubah.

Kondisi sosial ekonomi menjadi salah satu faktor keterlambatan.  Masyarakat kita "terkondisikan" mengatasi lapar adalah skala prioritas, ketimbang terlepas dari rasa lapar tak berkesudahan itu sendiri.  Ketidaktahuan bahwa bisnis dan usaha pun bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efisien dengan era digital. 

Ironis, bahkan alkisah pernah ada komentar "kocak" eks Menkominfo, "internet cepat buat apa."  Inilah pembuktian sejatinya seorang pemimpin harus memiliki mimpi yang membawa kemajuan, dan keberanian mengeksekusinya.

Kini kemajuan suatu bangsa ditentukan dari kemajuan generasinya yang melek digital.  Tantangan yang kemudian dijawab oleh Johnny Plate, menjamin ketersediaan fasilitas jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Sesaat memang pandemi Covid-19 nyaris menghentikan pembangunan di negeri ini.  Kemanusiaan menjadi skala prioritas, tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa kehidupan dan roda ekonomi juga harus berputar.  Inilah yang akhirnya membawa pada fakta bahwa pandemi Covid-19 sekaligus menjadi penanda akselerasi transformasi digital di Indonesia.  Ini bisa kita lihat dari perubahan pada dunia pendidikan ataupun geliat bisnis yang kini beralih ke ruang virtual.

Bersama Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah kepemimpinan Menkominfo Johnny Plate memikul tanggung jawab memperluas akses internet, dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia.  Adapun beberapa langkah strategis yang telah diambil, yaitu realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan BTS, penyediaan akses internet di wilayah 3T, dan pembangunan ekosistem digital.

Langkah  perubahan dalam rangka digitalisasi di era Menkominfo Johnny Plate, yaitu:

  • Kehadiran jaringan 5G
    Johnny Plate bersama Telkomsel sebagai pionir pada 27 Mei 2021 telah menghadirkan jaringan 5G dengan kecepatan 20 Gbps untuk Indonesia. Ini berjalan parallel dengan perluasan 4G yang masih terus dilakukan di beberapa pelosok tanah air.  Kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan tersendiri masuknya internet ke pelosok.  Sementara China saat ini tengah mencoba 6G.  Begitu cepat dunia digital berkembang berkembang, dan negeri ini harus mengejarnya untuk Indonesia maju.

  • Satelit Satria-1
    Dilansir dari seword.com bahwa dalam waktu dekat sekitar kuartal III/2023 atau IV/ 2023 Satelit Satria-1 ditargetkan dapat beroperasi.  Menurut Johnny Plate satelit Satria-1 akan memiliki total kapasitas transmisi sebesar 150 Gbps, atau 3 kali lebih besar dari total 9 satelit yang kini digunakan.  Di mana Indonesia saat ini memiliki 5 satelit nasional dan 4 satelit asing, dengan total kapasitas transmisi sebesar 50 Gbps.  Kehadiran Satelit Satria nantinya menjadi pelengkap dengan kecepatanya tiga kali lipat dari seluruh kapasitas satelit yang ada.  Nantinya pun Satelit Satria akan menghadirkan Wifi gratis di 150.000 titik di seluruh Indonesia, dengan kapasitas sekurang-kurangnya 1 Mbps di setiap titik.  Sekaligus menjadi tulang punggung Palapa Ring yang rampung tahun 2019 lalu.  Ini artinya daerah-daerah 3T (Terdepan Terluar dan Tertinggal) yang sebelumnya tidak terjangkau internet, bisa terhubung internet berkat infrastruktur fiber optik dan satelit.

Inilah gambaran pentingnya percepatan transformasi digital Indonesia.  Sebagai tambahan informasi untuk kita, bahwa tercatat di tahun 2020 PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi digital Indonesia mencapai USD44 miliar atau tumbuh sebesar 11% dari 2019.  Sehingga kita bisa bayangkan dampak digitalisasi untuk kemajuan Indonesia.

Menkominfo Johnny Plate tidak surut melangkah menjawab tantangan ini demi membawa Indonesia memasuki era digital.  Tongkat estasfet yang nantinya akan dilanjutkan oleh generasi digital negeri ini, mewujudkan Indonesia emas tepat di 100 tahun Indonesia di tahun 2045.

Jakarta, 1 Juni 2021

Sumber:

https://seword.com/umum/johnny-plate-menjawab-tantangan-digitalisasi-YeLD5lSnN3
https://www.kompas.tv/article/145376/kominfo-dikenal-sebagai-kementerian-tukang-blokir-ini-kata-menterinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun