Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Putus Cinta, Bukan Jodoh

10 Januari 2021   01:39 Diperbarui: 10 Januari 2021   02:02 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hipwee.com/

Bicara putus cinta pastinya menyakitkan.  Sangking menyakitkannya sampai ada yang gokil mau putus nyawanya sekalian, alias terjun bebas dari Monas.   Sulit sih memahami kok ada sih yang setragis itu?  Kenyataannya memang ada, dan kita sebagai "penonton" bakal dengan sadis berkomentar, "dasar orang lemah!"

Sebenarnya sih nggak ada urusannya dengan lemah atau tidak.  Tetapi ini bicara perasaan, dan perasaan itu abstrak!  Hanya diri yang menjalani yang bisa memahami, sedangkan orang lain yah tidak mungkinlah!  Memangnya perasaan orang bisa bisa kita tebak?  Isi dompet saja tidak bisa, apalagi perasaan!

Beribu satu alasan kenapa orang putus cinta.  Sekalipun hubungan sudah berjalan hingga beberapa abad tetap kok nggak jaminan mulus hingga pelaminan.  Nah ini yang jadi becandaan orang, "Kasihan, kamu jagain jodoh orang yah?"  Hikkss....pedihh....

Lalu penyebab putus cinta lainnnya juga beragam, misalnya beda status sosial atau agama, pegel di hati, atau mungkin menemukan gebetan baru yang lebih sumringah.

Wokeh, kita lupakan soal penyebab putus.  Tarik garis saja, putus yah putus!

Meski mungkin tidak bisa memulihkan hati yang hancur lebur, tetapi berusahalah untuk lanjut alias move on.  Berikut beberapa saran untuk move-on, yang lebih logis untuk diikuti ketimbang terjun bebas, yaitu:

  1. Berdamai dengan kenyataan
    Terima nyatanya memang sudah putus, dan jika memang penyebab putusnya sesuatu yang tidak bisa diperbaiki lagi, maka berdamailah dengan kenyataan.

  2. Luapkan emosi
    Menangis, guling-guling dan berteriaklah jika bisa membantu meringankan sakit di hati.  Nggak usah pura-pura tangguh, padahal hati babak belur.  Ambil kesempatan untuk jujur kepada diri sendiri.  Nggak usah lama-lama, karena malah nanti jadi punya ide ngawur pula.  Hehehh..

  3. Cintai diri sendiri
    Sadar, diri kita ini lebih berhak dicintai!  Bertanggungjawablah terhadap diri sendiri, dan jangan melakukan kekonyolan dengan menyakiti diri sendiri.  Mikir, bagaimana mau mencintai orang, kalau mencintai diri sendiri saja nggak sanggup.

  4. Sibukkan diri
    Behenti terlalu lama lebay!  Sibukkan diri, dan lakukan hal positip.  Bukan tidak mungkin keterpurukan akibat patah hati bisa membuat kita jadi lebih baik.  Ingat, untuk bisa berdiri harus jatuh dulu.  Jangan dibalik, tadinya berdiri mapan, lalu gara-gara putus, malah jatuh terpuruk.

  5. Fokus pada yang kita miliki
    Ini yang sering kejadian karena patah hati malah membuat kita patah semangat.  Seperti di awal tadi, patah hati alias putus cinta jangan membuat kita ikutan putus nyawa pula.  Rugi banget, gara-gara putus cinta kehilangan semua yang dimiliki, misalnya karir hancur.  Mikir deh, siapa yang rugi?

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Love Selengkapnya
    Lihat Love Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun