Ngeblog Ibarat Curhat

Sebelum mulai curhat, penulis mau cerita sedikit.  Seorang teman cerita, katanya suka ditertawakan anaknya karena kalau sedang ngomel mendadak dirinya jadi berbahasa Indonesia yang baik dan benar.  Alhasil, anak-anaknya bukannya jadi takut.  Justru jadinya mentertawakan ibunya.  Heheh...

Lompat ke soal apakah ngeblog itu menodai bahasa Indonesia, rasanya yah enggak juga.  Pertama, kita pahami dulu arti blog, dan membedakannya dengan website.

Blog, adalah media yang memuat berbagai informasi.  Kontennya dikelola oleh sekelompok user, ataupun perorangan.  Kontennya bebas, dan diperbaharui secara berkala.  

Di dalam blog juga ada interaksi antara penulis (blogger) dengan pembacanya, contohnya disediakannya kolom komentar.  Mengenai bahasa yang digunakan pada blog lebih santai dan ringan tetapi tetap santun.  Tidak ada keterikatan harus berbahasa Indonesia yang lurus, atau kaku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI.  Pembaca dibuat nyaman ketika membaca konten atau isi blog.

Website, adalah media komunikasi bersifat informatif dan linear.  Website cenderung dikelola organisasi atau perusahaan untuk tujuan komersil. Adapun informasi yang bersifat satu arah.  Kalaupun ada komunikasi biasanya melalui email.  Konten pada website adalah informasi tentang perusahaan ataupun detail produk/jasa mulai dari deskripsi, gambar, hingga harga.  Itu sebabnya penggunaan bahasa lebih formil dengan memperhatikan KKBI.

Mungkin, kita bisa menganggap blog itu media curhat atau curahan hati.  Terserah mau curhat tentang kekesalan, curhat tentang informasi tekhnologi, atau curhat meluapkan kekesalan pada petinggi negeri juga boleh.

Ibaratnya cerita sahabat penulis yang unik tadi, yang setiap kali marah justru bahasa Indonesianya menjadi baku.  Padahal dalam kesehariannya biasa saja.  

Tetapi karena emosi menjadi baku?  Bayangkan saja jika begini, "Ally, bisakah kamu meluangkan waktu besok?" Jujur betapa aneh, dan janggal kalimat ini diucapkan.  Meskipun secara bahasa benar.  Jauh lebih enak di telinga jika yang terdengar, "Ally, besok temani ibu yah."

Kocak kalimat ini diucapkan dalam intonasi tinggi sahabat penulis yang sedang kesal karena anaknya yang bernama Ally awalnya ogah-ogahan menemaninya belanja.  Justru yang terjadi si anak mentertawakan ibunya.  Akhirnya jadi salah situasi namanya.

Serupa tapi tak sama dengan blog.  Seperti penulis katakan tadi, ibaratkan blog itu kita sedang curhat atau bercakap melalui tulisan.  Terlepas apapun kontennya, dengan penyampaian yang santai membuat informasi atau isi menjadi menarik.  Sehingga bisa dimengerti lebih mudah dan pesan yang ingin disampaikan berhasil.